Rangkap Dua Jabatan, Rosan Roeslani: Tidak Masalah, Kita Berjalan Beriringan

26 Feb 2025 12:48 WIB

thumbnail-article

Antara

Penulis: Elok Nuri

Editor: Elok Nuri

Rosan Roeslani saat ini memegang dua posisi penting di Pemerintahan Indonesia sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) dan Group CEO atau Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Penunjukkan ini resmi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, pada peluncuran Danantara di Istana, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

Menanggapi hal tersebut, Rosan Roeslani mengatakan jika ia tidak akan mundur dari jabatannya sebagai menteri dan akan menjalankan kedua peran itu secara beriringan.

"Tidak masalah, kita berjalan beriringan," ujar Rosan saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, bidang kerjanya sejalan dengan tugas Danantara yang sebagian besar berkaitan dengan investasi. Hal tersebut juga diyakininya akan menciptakan sinergi yang sangat baik ke depan.

"Jadi justru akan melakukan suatu sinergi yang sangat-sangat baik ke depan," Ucap Rosan.

Selain dirinya, CEO Danantara yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi itu turut mengenalkan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) dalam struktur Danantara.

Pesan Prabowo Untuk Rosan Roeslani

Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo agar ia dapat mengelola dana lembaga tersebut dengan penuh kehati-hatian dan transparan.

"Pesan dari Bapak Presiden bahwa Danantara ini harus dijalankan dengan tata kelola pusat yang benar, good governance, kehati-hatian, transparan dan penuh dengan integritas," kata Rosan.

Rosan menjelaskan bahwa Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia berperan dalam mengoptimalkan aset-aset BUMN untuk diinvestasikan dalam berbagai proyek strategis berjangka panjang.

Ia juga memastikan Danantara tidak kebal hukum sehingga Danantara dapat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Tidak ada yang kebal hukum di negara ini. Jadi, KPK bisa periksa Danantara, apalagi kalau ada tindakan yang yang tidak patut atau kriminal, sangat-sangat bisa," ucap Rosan.

Sebagai Kepala BPI Danantara, Ia akan melaporkan pertanggungjawaban langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kami lapor langsung kepada Bapak Presiden. Itu tidak ada yang paling, lebih tinggi lagi laporan pertanggungjawabannya kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden otomatis akan dibantu oleh seluruh perangkatnya untuk memastikan kami bisa berjalan dengan baik, dan ini saya meyakini juga akan melibatkan semua pihak dan seluruh perangkatnya," terangnya.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER