20 Juli 2022 22:07 WIB
Editor: Akbar Wijaya
Parlemen Sri Lanka memilih Ranil Wickremesinghe sebagai presiden baru pada Rabu (20/7/2022). Ranil meraih 134 suara dari 225 anggota parlemen. Selanjutnya sebanyak 82 suara diraih Dullas Alahapperuma dan sisanya tiga suara diraih Anura Kumara Dissanayaka.
Kemenangan Wickremesinghe menuai protes dari para demonstran penentang presiden sebelumnya Gotabaya Rajapaksa. Mereka menilai Wickremesinghe merupakan sekutu Rajapaksa dan menjulukinya sebagai “Kroni Rajapaksa”. Kecurigaan demonstran bukan tanpa alasan, Wickremesinghe merupakan perdana menteri rezim Gotabaya Rajapaksa.
Wickremesinghe akan meneruskan sisa masa jabatan Rajapaksa hingga 2024. Rajapaksa kabur dari Sri Lanka dan mengundurkan diri melalui email setelah pengunjuk rasa yang marah atas krisis ekonomi berkepanjangan menyerbu kediaman resminya dan gedung-gedung pemerintah.
Di hadapan parlemen Wickremesinghe mengatakan keluar dari krisis bukan hal mudah. Ia akan merombak kabinet sebagai langkah awal menyelamatkan Sri Lanka.
Partai berkuasa Sri Lanka juga mengakui Ranil merupakan satu-satunya kandidat presiden yang bisa diandalkan dalam situasi krisis. “Kami merasa Ranil Wickremesinghe adalah satu-satunya kandidat yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan kapasitas untuk memberikan solusi bagi krisis ekonomi," kata kata Sekretaris Jenderal Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP) Sagara Kariyawasam, dikutip Reuters.
Namun kemenangan Ranil yang tak diterima mayoritas demonstran dikhawatirkan membuat krisis ekonomi, bahan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan di Sri Lanka berkepanjangan.
Penulis: Difa Zahra
KOMENTAR
Latest Comment