Apa Itu Refinancing: Arti, Jenis, Syarat, dan Biaya untuk Mengajukannya

6 Juli 2023 21:07 WIB

Narasi TV

Ilustrasi proses refinancing. (Sumber: Pexels/Karolina Grabowska)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Refinancing merupakan proses mengganti atau memperbarui pinjaman yang ada dengan mengajukan pinjaman baru dengan syarat dan kondisi yang berbeda dari sebelumnya.

Biasanya, refinancing dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi beban keuangan atau mendapatkan kondisi pinjaman yang lebih menguntungkan.

Dalam konteks hipotek, refinancing dapat dilakukan untuk mengganti hipotek yang ada dengan yang memiliki suku bunga lebih rendah, yang dapat mengurangi jumlah pembayaran bulanan atau total pembayaran bunga selama masa pinjaman.

Refinancing juga dapat digunakan untuk mengubah jangka waktu pinjaman, misalnya dari 30 tahun menjadi 15 tahun, untuk membayar hutang lebih cepat.

Selain itu, refinancing juga dapat dilakukan pada pinjaman mobil, pinjaman pribadi, atau bahkan kartu kredit.

Tujuannya tetap sama, yaitu untuk memperoleh kondisi pinjaman yang lebih menguntungkan, seperti suku bunga lebih rendah, biaya lebih rendah, atau jangka waktu yang lebih sesuai dengan kebutuhan keuangan.

Namun, penting untuk mencatat bahwa refinancing juga melibatkan biaya dan proses administrasi yang harus dipertimbangkan.

Sebelum memutuskan untuk melakukan refinancing, penting untuk mempertimbangkan biaya yang terlibat, membandingkan manfaat dan biaya yang mungkin diperoleh, dan memastikan bahwa refinancing adalah keputusan yang bijak.

Tipe-tipe refinancing

Dikutip dari laman Bank OCBC NISP, dalam dunia perbankan, refinancing dibagi dalam beberapa tipe sebagai berikut.

1. Rate & term refinancing

Rate & term refinancing adalah upaya refinancing dengan mengganti pinjaman sebelumnya ke pinjaman yang baru.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki utang dengan bunga 9 persen, melakukan mengajukan refinancing kepada lembaga yang memberikan bunga pinjaman hanya 5 persen saja.

2. Cash-out refinancing

Refinancing jenis ini adalah penjualan aset yang masih dalam keadaan kredit. Refinancing ini umum terjadi pada jual-beli mobil atau rumah.

Sebagai contoh, sebuah rumah yang baru dibeli seharga Rp100 juta secara kredit, namun sebelum kredit lunas, rumah tersebut dijual dengan harga Rp200 juta. 

Pemilik kredit kemudian akan melunasi kredit Rp100 juta dengan uang hasil penjualan tersebut dan mengambil untuk Rp100 juta.

3. Cash-in refinancing

Refinancing jenis cash-in adalah opsi melakukan kredit untuk membayar sebagian utang lain agar angsuran dapat diperkecil.

Sebagai contoh, seseorang melakukan kredit sebesar Rp50 juta untuk membayar DP rumah yang dibeli secara kredit pula.

Hal tersebut, misalnya, dilakukan karena DP yang dibayarkan secara penuh dapat mengurangi besaran bunga angsuran tiap bulan.

4. Consolidation refinancing

Refinancing jenis ini mirip dengan rate & term refinancing, bedanya tipe ini digunakan pada beberapa kredit sekaligus.

Sebagai contoh, seseorang memiliki beberapa kredit di banyak lembaga dengan bunga di setiap kredit. 

Seseorang tersebut kemudian mengajukan consolidation refinancing pada satu lembaga kredit agar pembayarannya dan bunga bisa dilakukan pada satu lembaga saja.

Syarat mengajukan refinancing

Syarat untuk melakukan refinancing dapat berbeda-beda berdasarkan jenis pinjaman yang akan di-refinancing dan lembaga keuangan yang akan memberikan pinjaman.

Namun, terdapat beberapa syarat umum untuk mengajukan refinancing kepada sebuah lembaga kredit sebagai berikut.

1. Riwayat kredit yang baik

Lembaga keuangan biasanya akan meninjau riwayat kredit Anda untuk menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk refinancing.

Memiliki skor kredit yang baik, dengan riwayat pembayaran yang baik, akan meningkatkan peluang Anda untuk disetujui dan memperoleh suku bunga yang lebih baik.

2. Nilai ekuitas

Untuk refinancing hipotek, lembaga keuangan biasanya akan mengevaluasi nilai ekuitas rumah Anda. 

Biasanya, Anda perlu memiliki ekuitas rumah minimal sekitar 20 persen atau lebih untuk memenuhi syarat. Namun, tergantung pada lembaga keuangan, persyaratan ekuitas dapat bervariasi.

3. Penghasilan yang stabil

Anda mungkin perlu menunjukkan bukti penghasilan yang stabil untuk memenuhi persyaratan refinancing

Hal ini untuk memastikan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman baru.

4. Dokumen-dokumen pendukung

Biasanya, Anda akan diminta untuk menyediakan dokumen-dokumen seperti salinan identitas, salinan tagihan, laporan kredit, dokumen properti, dan informasi keuangan lainnya.

Biaya refinancing

Saat mengajukan refinancing, Anda juga harus mempertimbangkan biaya yang terkait. 

Biaya-biaya tersebut dapat termasuk biaya aplikasi, biaya penilaian properti, biaya pengacara, biaya penutupan, dan biaya lainnya. 

Pastikan untuk memperhitungkan biaya ini saat mengevaluasi manfaat dari refinancing.

Perlu diingat bahwa persyaratan refinancing dapat bervariasi antara lembaga keuangan dan juga tergantung pada peraturan dan kebijakan pemerintah.

Sebaiknya menghubungi lembaga keuangan atau bank yang dituju untuk memperoleh informasi yang lebih spesifik mengenai persyaratan refinancing yang berlaku.

Demikian penjelasan terkait apa itu refinancing lengkap dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin mengajukan hal tersebut.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR