15 Maret 2023 19:03 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Indra Dwi Sugiyanto
Saham gorengan adalah saham yang harganya telah direkayasa sedemikian rupa oleh oknum tertentu. Oknum tersebut biasanya bandar. Oleh karena itu, saham gorengan adalah hal yang wajib diketahui oleh investor pemula.
Permasalahan tentang saham gorengan cukup sering dibicarakan di dalam dunia investasi, bahkan hal tersebut bukan lagi menjadi rahasia. Tentu saja hal tersebut dapat merugikan investor, namun pada kenyataannya praktik tersebut terus terjadi hingga saat ini.
Trader maupun investor adalah pihak yang paling dirugikan dari praktik saham gorengan jika mereka tidak teliti.
Pelaku saham gorengan mencari keuntungan besar, kasus ini bahkan menarik perhatian pejabat berwenang hingga presiden sekali pun. Oleh karena itulah saham gorengan adalah hal yang perlu diketahui, terutama para investor.
Apa Itu Saham Gorengan?
Saham gorengan dikelola oleh banyak orang sekaligus. Hal tersebut dilakukan guna menjaga harga dari saham itu sendiri. Orang-orang tersebut biasanya adalah dari golongan kaya yang hendak mendapatkan keuntungan besar dari bandar atau ritel.
Sebagai contoh adalah seseorang sengaja membeli saham dalam jumlah besar untuk menaikkan harga perusahaan. Contoh nyata saham gorengan yang pernah terjadi adalah perusahaan BUMI sempat mencapai harga Rp500 per lembar pada awal 2017 silam. Sayangnya kini harga tersebut telah anjlok ke angka Rp100.
Tindakan menggoreng saham adalah hal yang menyedihkan. Orang-orang berbondong membeli saham BUMI saat harganya tinggi, sudah dipastikan akan merugi karena tidak dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi lagi.
Para korban tersebut kemudian terpaksa harus menjual sahamnya dengan harga yang lebih murah lalu beralih ke saham lain yang diyakini lebih baik dengan harapan mendapat keuntungan untuk menutupi kerugian tersebut.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
1. Kenaikan Harga
Naiknya harga saham yang tiba-tiba patut dicurigai sebab bisa jadi merupakan saham gorengan. Jika kamu melihat kenaikan lebih 10% sudah dipastikan saham tersebut telah digoreng bandar.
2. Antrean Penjualan Kecil
Penjualan (offer) dari saham gorengan lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya (bid). Bandar biasanya akan menunggu sampai investor tergiur. Karena harganya yang meroket investor jadi tertarik membeli kembali saham tersebut.
3. Volume Perdagangan
Saham gorengan memiliki volume penjualan yang besar jika dibandingkan dengan saham-saham emiten ternama lainnya. Hal tersebut karena volume transaksi dimainkan oleh bandar.
4. Dikendalikan oleh Emiten Baru
Emiten baru dikatakan sebagai pihak yang sering menjadi target goreng saham karena harganya lebih murah.
5. Tingginya Harga Meski Perusahaan Merugi
Investor tidak mungkin berinvestasi kepada emiten dengan kinerja buruk. Tingginya saham sering terjadi akibat dukungan modal dari bandar yang menyebabkan saham terus naik. Penting untuk tetap memantau kesehatan finansial perusahaan sebelum memutuskan membeli saham.
Demikian informasi dan penjelasan seputar saham gorengan yang dapat dipelajari dan dipahami.
KOMENTAR
Latest Comment