Sejarah Panjang Peringatan Hari Anak Korban Perang Internasional 4 Juni

4 Jun 2024 20:06 WIB

thumbnail-article

Seorang anak laki-laki Palestina menangis di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Rafah, selatan Jalur Gaza pada 17 Oktober 2023. (Sumber: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Tidak banyak orang mengetahui bahwa setiap tanggal 4 Juni diperingati sebagai Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi atau Hari Anak Korban Perang Internasional (International Day of Innocent Children Victims of Aggression).

Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengakui rasa sakit yang dialami oleh anak-anak korban kekerasan perang, kekerasan fisik, mental, dan emosional.

Anak-anak menjadi salah satu kelompok korban yang paling rentang saat terjadinya perang, mereka terus dipaksa untuk ikut dalam situasi perang, bahkan tidak jarang mereka menjadi korban penculikan, kekerasan seksual dan pembunuhan, serangan pada sekolah dan rumah sakit, serta penolakan akses kemanusiaan.

Sebelum ditetapkan menjadi hari penting bagi internasional, peringatan International Day of Innocent Children Victims of Aggression atau Hari Anak Korban Perang Internasional memiliki sejarah cukup panjang, berikut adalah sejarahnya.

Sejarah Hari Anak Korban Perang Internasional

Mengutip dari laman National Today, Hari Anak Korban Perang Internasional ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 19 Agustus 1982.

Penetapan ini adalah dampak dari keprihatinan banyaknya anak-anak di Palestina dan Lebanon yang menjadi korban agresi militer Israel.

Pada mulanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mozambik, Graca Michel, memberikan laporan kepada Majelis Umum PBB.

Dalam isi laporannya tersebut, Graca Michel mengulas tentang perlindungan anak-anak dari segala eksploitasi dan kekerasan.

Selanjutnya PBB membentuk kesepakatan antara negara-negara anggota terkait perlu adanya koordinasi oleh komunitas internasional dalam menangani pelanggaran dan kerentanan yang dialami anak-anak korban perang.

Hingga pada akhirnya, dalam rapat pleno darurat Majelis Umum ke-31 pada 19 Agustus 1982, laporan tentang perlindungan anak-anak tersebut ditindaklanjuti.

Hingga akhirnya, dalam hasil rapat ditetapkan 4 Juni sebagai peringatan Hari Anak Korban Perang Internasional. Pengambilan keputusan ini juga dilakukan sesudah adanya pertimbangan masalah Palestina pada sidang.

Hari Anak Korban Perang Internasional memperlihatkan komitmen PBB untuk melindungi hak-hak anak, dan bertujuan untuk menyoroti penderitaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan akibat konflik.

Masih banyak anak-anak yang jadi korban

Peringatan Hari Anak Korban Perang Internasional masih menjadi PR bagi seluruh negara di dunia, bahwa beberapa tahun terakhir masih banyak perang yang mengorbankan anak-anak.

Salah satu peristiwa konflik yang membuat anak-anak jadi korban adalah konflik Palestina-Israel yang memanas sejak Oktober 2023 lalu.

Melansir BBC, data yang dikeluarkan oleh otoritas Palestina menyebutkan bahwa lebih dari 11.500 anak di bawah 18 tahun telah tewas dalam serangan Israel ke Palestina.

Sementara itu menurut laporan terbaru dari Euro Mediterranean Human Rights Monitor,  sebuah organisasi nirlaba untuk HAM, lebih dari 24.000 anak kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya.

Jumlah ini tentu bukanlah sedikit, bahkan dalam laporan PBB, anak yang mendapatkan kekerasan berdampak pada lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia. Hal ini telah merugikan negara sebesar $7 triliun per tahun.

Sebagai lembaga tertinggi Internasional, PBB memberikan prakarsa seperti Program Global untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak, yang mendukung dan membantu negara-negara anggotanya.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, PBB mencanangkan isu kekerasan, pelecehan, penelantaran, dan eksploitasi terhadap anak sebagai salah satu isu utama yang perlu dipikirkan bersama demi menyongsong masa depan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER