Advertisement

Serangan Jantung Intai Anak Muda Usia 20-an, Waspadai Penyebabnya

16 June 2025 16:18 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi serangan jantung. Sumber: Freepik/msgrowth.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Komedian dan musisi Gusti Irawan Wibowo atau Gustiwiw meninggal dunia akibat serangan jantung pada Minggu (15/6/2025). Gusti meninggal di usianya yang baru 25 tahun.

Sebelum dijemput Yang Mahakuasa, Gusti sempat mengelu sakit kepala. "Diagnosis dokter, tensinya tinggi, terus jadi (serangan) jantung," ungkap ibu Gusti Sri Yulianti saat pemakaman anaknya di Bekasi, Minggu.

Kematian mendadak Gustiwiw menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama anak muda, bahwa serangan jantung kini juga mengintai generasi muda yang seharusnya berada dalam puncak kesehatan.

Semakin banyak anak muda yang menderita masalah jantung, dan ini menjadi isu kesehatan yang mendesak. Sayangnya, serangan jantung di usia muda sering kali tidak terdeteksi karena gejala-gejala awal bisa sangat halus atau bahkan tidak terasa sama sekali.

Oeh sebab itu, masyarakat perlu mengetahui faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan serangan jantung di usia muda, khususnya di usia 20-an.

Penyebab utama serangan jantung di usia muda

Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, adalah salah satu penyebab utama serangan jantung di kalangan anak muda. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi hipertensi di kalangan remaja dan dewasa muda semakin meningkat, mencapai angka 10,7 persen di kelompok umur 18 hingga 24 tahun. Pada rentang usia 25 hingga 34 tahun, prevalensinya lebih tinggi, mencapai 17,4 persen.

Hipertensi meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu dapat merusak jaringan otot jantung, yang berujung pada risiko serangan jantung.

Kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Makanan yang tinggi akan lemak jenuh dan garam dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menghalangi aliran darah ke jantung dan memperbesar kemungkinan terjadinya serangan jantung di usia muda.

Diabetes dan resistensi insulin

Resistensi insulin yang sering terjadi pada individu yang mengalami obesitas dapat menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini merusak pembuluh darah dan sel-sel jantung, meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Penanganan dini terhadap diabetes dan pola hidup sehat sangat penting untuk menurunkan risiko ini.

Dampak gaya hidup terhadap kesehatan jantung

Kebiasaan merokok dan efeknya

Merokok dikenal sebagai salah satu musuh utama kesehatan jantung. Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak dinding arteri. Kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan plak yang berpotensi memicu serangan jantung, baik pada pria maupun wanita muda.

Peran stres dalam mmicu serangan jantung

Stres, yang semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, juga berkontribusi terhadap masalah kesehatan jantung. Ketika seseorang mengalami stres, mereka cenderung mengabaikan kesehatan tubuhnya, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, gangguan tidur, dan pola makan buruk. Semuanya berkontribusi pada risiko terjadinya serangan jantung.

Pengaruh pola makan dan kurangnya aktivitas fisik

Pola makan yang tidak sehat, ditambah dengan kebiasaan hidup yang sedentari, turut berperan besar terhadap kesehatan jantung. Makanan cepat saji dan kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko masalah jantung di usia muda.

Faktor genetik dan riwayat keluarga

Faktor genetik juga tidak dapat diabaikan sebagai penyebab serangan jantung pada usia muda. Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, risiko individu untuk mengalami serangan jantung di usia muda meningkat. Seseorang harus lebih waspada dan mengambil langkah preventif jika terdapat riwayat tersebut di keluarga.

Sejumlah ahli menekankan pentingnya analisis genetik untuk memahami risiko individu terhadap penyakit jantung. Ini bisa menjadi alat yang berguna dalam pencegahan dan pengelolaan kesehatan jantung di masa mendatang.

Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Diskusi dengan dokter tentang langkah pencegahan yang tepat bisa mencegah serangan jantung sebelum terjadi.

Gejala serangan jantung yang harus diwaspadai

Tanda-tanda fisik yang perlu diperhatikan

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, meski seseorang masih berusia muda. Hal ini meliputi nyeri dada, sesak napas, atau perasaan tidak nyaman di area dada. Mudah lelah tanpa alasan yang jelas juga bisa menjadi sinyal bahaya.

Perubahan perilaku sebagai sinyal awal

Perubahan perilaku, seperti peningkatan kecemasan, insomnia, atau kebiasaan makan yang tidak teratur, dapat menjadi indikasi risiko kesehatan jantung yang lebih besar. Mengidentifikasi perubahan ini dan mencari bantuan medis bisa sangat membantu dalam mencegah kondisi yang lebih serius.

Pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin membantu dalam deteksi dini masalah jantung. Pemeriksaan separuh tahun atau tahunan mungkin dapat menjadi keputusan yang bijak untuk menjaga kesehatan.

Penting untuk menyadari bahwa serangan jantung bukan hanya masalah orang dewasa berusia lanjut. Anak muda perlu lebih waspada terhadap kesehatan jantung mereka, mengetahui faktor risiko, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah risiko terburuk yang dapat terjadi.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement