24 November 2023 14:11 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Sholat meminta hujan atau biasa disebut dengan sholat Istisqa merupakan ibadah salat sunah yang dianjurkan bagi umat Islam ketika dilanda kekeringan dan meminta hujan kepada Allah Swt.
Pelaksanaan salat ini juga pernah diajarkan oleh Rasulullah saw., hal tersebut berdasarkan sebuah hadis Al-Bukhari dan Muslim. Dari Abdullah bin Zaid radhiallahu anhu, ia berkata:
خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِي فَتَوَجَّهَ إِلَى الْقِبْلَةِ يَدْعُو وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ
“Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah keluar untuk melaksanakan salat Istisqa’, beliau lalu berdoa dengan menghadap ke arah kiblat sambil membalikkan kain selendangnya. Kemudian beliau melaksanakan salat dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya pada kedua rakaat itu.”
Terkait waktu pelaksanaannya sholat meminta hujan dapat dikerjakan kapan saja, namun ada ulama yang menyarankan lebih baik dikerjakan saat khotbah Jumat.
Meskipun dapat dikerjakan kapan saja, sholat meminta hujan disunahkan dikerjakan saat terjadi kekeringan yang panjang.
Terkait cara pelaksanaannya, salat sunah satu ini sama halnya dengan sholat Id, yakni salat dua rakaat dan adanya khotbah.
Keterangan tersebut merujuk pada Kitab Darul Firl yang dilansir dari NU Online, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut cara salat Istisqa dua rakaat serupa dengan salat dua rakaat ketika salat Id.
Namun yang membedakan keduanya adalah penempatan khotbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khotbah kedua.
ويصلون ركعتين كالعيد بتكبيراته ويخطب خطبتين أو واحدة وبعدها أفضل واستغفر الله بدل التكبير ويدعو في الأولى جهرا ويستقبل القبلة بعد ثلث الخطبة الثانية وحول الإمام والناس ثيابهم حينئذ وبالغ فيها في الدعاء سرا وجهرا ثم استقبل الناس
Artinya, “Mereka salat Istisqa sebanyak dua rakaat seperti shalat Id berikut takbirnya. Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khotbah dua atau sekali. Khotbah setelah salat lebih utama. Khatib beristighfar dalam khotbah sebagai pengganti takbir pada khotbah Id. Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khotbah kedua. Khatib dan jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban) ketika itu. Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (tidak diucapkan) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah.”
Sebagaimana dijelaskan di atas, tata cara salat meminta hujan serupa dengan tata cara salat Id, yakni dua rakaat dan diadakan khotbah.
Ketika hendak melakukan salat Istisqa, niat yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا /إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya “Aku berniat salat sunah minta hujan dua rakaat sebagai makmum (atau imam), karena Allah Swt.”
Setiap jeda takbir ketika salat Istisqa dapat melafalkan bacaan:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
Berikut ini ringkasan tata cara salat Istisqa:
Setelah melaksanakan salat, kemudian dilanjutkan dengan dua atau satu kali khotbah.
Khotbah sholat meminta hujan dapat dilakukan sebelum atau sesudah salat, namun disunahkan setelah salat.
Panduan umum melakukan khotbah salat Istiqah adalah sebagai berikut.
KOMENTAR
Latest Comment