Sinopsis Dilan 1983: Wo Ai Ni, Ceritakan Dilan Semasa Kecil di Era Orde Baru

16 May 2024 13:05 WIB

thumbnail-article

Poster film "Dilan 1983: Wo Ai Ni." Sumber: ANTARA.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Kisah cinta Dilan belum berakhir. Kini, Pidi Baiq menghadirkan karya baru lewat filmnya yang berjudul Dilan 1983. Film ini mengisahkan kehidupan Dilan semasa kecil yang akan tayang di bioskop pada 13 Juni 2024. Sebelum menonton, berikut sinopsis Dilan 1983.

Bagi penggemar film Dilan pasti tidak akan pusing ketika harus mengurutkan triloginya. Dilan 1983: Wo Ai Ni menceritakan Dilan semasa kecil. Ini menjadi awal dari trilogi Dilan lainnya seperti Dilan 1990, Dilan 1991, Milea: Suara Dari Dilan, dan Ancika: Dia yang Bersamaku 1995.

Disutradarai oleh Fajar Bustomi, Dilan 1983: Wo Ai Ni direncanakan tayang pada 13 Juni 2024. Penulis film ini tetaplah Pidi Baiq, sang empunya cerita Dilan. Sebelum difilmkan, novel Dilan 1983: Wo Ai Ni bisa didapatkan di toko buku per 7 Mei 2024.

Dalam film kali ini, Fajar Bustomi menggandeng beberapa artis seperti Muhammad Adhiyat, Malea Emma, Keanu Azka, Ferdinand, Adzana Ashel JKT48, Zayyan Sakha, Muzakki, Shania Diva, Cleo Haura, Jonathan Alvaro, dan Daan Aria.

Menurut Fajar, karakter Dilan memang pandai merangkai kata. Tidak hanya masa SMA saja, kelihaiannya mendekati perempuan sudah ada sejak duduk di bangku SD. Lantas, bagaimana cerita Dilan 1983: Wo Ai Ni? Simak penjelasannya berikut ini!

Sinopsis Dilan 1983: Wo Ai Ni

Cerita berawal dari Dilan (Muhammad Adhiyat) yang ikut ayahnya bertugas di Timor Timur (Timor Leste) selama 1,5 tahun. Pada 1983, Dilan kembali ke Bandung dan melanjutkan sekolah di sana. Ketika perkenalan, Dilan bertemu dengan seorang gadis Tionghoa, Mei Lien (Malea Emma).

Rupanya, Dilan kagum dengan sosok Mei Lien. Ia pun belajar bahasa Mandarin agar bisa mendekati Mei Lien. Berbeda dengan cerita Dilan di film-film sebelumnya, Dilan 1983: Wo Ai Ni justru menceritakan tentang cinta monyet biasa yang sering dirasakan oleh anak-anak.

Penonton seperti akan dimanjakan, dan mungkin diajak throwback masa kecil. Masa di mana kita bebas bermain, menjelajahi sekitar, dan masih banyak lagi. Mengambil latar 1983, film ini tidak hanya menyajikan kisah cinta monyet Dilan, melainkan juga cerita penembakan misterius (petrus) yang terjadi pada Orde Baru.

Kejahilan Dilan tampaknya sudah ada sejak kecil. Bahkan, kejahilan Dilan membuat Mei Lien kesal dan tidak mau dekat-dekat. Inilah yang membuat Dilan kesulitan saat akan mendekati Mei Lien.

Seperti rayuan Dilan yang sudah-sudah, ia bertanya pada Mei Lien: “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?”. Mei Lien menjawab, “Tuhan”. Dilan pun mengeluh dan menjawab, “Aduh, sainganku berat”.

Ibu Dilan (Ira Wibowo) selalu bersikap baik kepada perempuan yang sedang dekat dengan Dilan. Tak tanggung-tanggung, Ibu Dilan juga sering mengundang Mei Lien datang ke rumah untuk belajar dan bermain bersama Dilan.

Dilan 1983: Wo Ai Ni tidak melulu tentang cinta-cintaan. Ada kisah petrus yang mengingatkan kita tentang sejarah Orde Baru, nilai-nilai kekeluargaan, serta pergaulan semasa duduk di bangku SD.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER