Film Sinister adalah produksi horor supranatural yang mulai tayang pada tahun 2012. Mengisahkan teror yang berawal dari rekaman video, cerita dimulai dengan sebuah keluarga yang tragis. Keempat anggota keluarga tersebut ditemukan tewas digantung di atas pohon, menciptakan nuansa kelam yang mendominasi alur cerita.
Karakter utama dalam film ini adalah Ellison Oswalt, seorang penulis novel kriminal yang diperankan oleh Ethan Hawke. Dia bersama keluarganya, termasuk istrinya Tracy dan dua anak mereka, Ashley dan Trevor, pindah ke rumah baru. Ellison mempertaruhkan masa depan kariernya yang mendekati stagnasi dengan harapan menemukan inspirasi baru untuk tulisannya. Namun, ia menyimpan rahasia tentang sejarah kelam dari rumah tersebut, yaitu sebagai lokasi pembunuhan yang mengerikan.
Setelah beradaptasi dengan lingkungan barunya, Ellison dan keluarganya mulai merasakan situasi aneh yang menggangu ketenangan mereka. Meskipun banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sesuatu tidak beres, Ellison tetap bersikeras untuk tinggal di rumah tersebut demi profesinya.
Penemuan misterius di loteng
Di suatu hari yang kelam, Ellison mendaki ke loteng rumah untuk eksplorasi lebih lanjut. Di sana, ia menemukan sebuah proyektor tua beserta beberapa gulungan film 8 mm. Rasa penasarannya mendorongnya untuk menonton film tersebut, tanpa menyadari bahwa ia narik benang halus yang akan menjadi antara kehidupan dan kegelapan.
Saat memutar rekaman, Ellison terkejut dengan isi film. Ia menyaksikan serangkaian pembunuhan sadis yang melibatkan keluarga-keluarga yang tewas dengan cara yang gruesome. Mengguncang mentalnya, film ini memperlihatkan pola mengerikan di mana semua keluarga dibunuh oleh salah satu anak mereka. Dihantui oleh gambar-gambar mengerikan tersebut, Ellison mulai merasakan ketidakberdayaan.
Seiring berjalannya waktu, dampak dari film yang ditontonnya menjadi semakin nyata. Paranoia mulai menguasai pikiran Ellison, yang tidak henti-hentinya terbayang oleh adegan berdarah di layar. Ancaman tak tampak mulai menyerang ketenangan keluarganya, dan teror semakin mendalam seiring waktu.
Teror mengerikan yang menghantui
Setelah menonton rekaman tersebut, gangguan mulai terjadi. Hantu-hantu anak-anak yang terlibat dalam pembunuhan dalam film muncul menakut-nakuti Ellison. Mereka tidak hanya mengganggu Ellison, tetapi juga merambat ke seluruh rumah, mengganggu ketenangan anggota keluarga lainnya.
Ketegangan semakin meningkat saat Ellison mulai melihat proyektor yang menyala sendiri di tengah malam, seolah menuntut perhatian darinya. Dalam keadaan putus asa, ia mencoba menenangkan keluarganya, tetapi keadaan terus memburuk. Keluarganya terjebak dalam teror yang seolah tidak ada akhir.
Mengetahui bahwa apa yang ia hadapi merupakan teror yang tidak bisa disepelekan, Ellison memutuskan untuk membakar film-film yang ia temukan. Dia berharap, dengan menghancurkan bukti-bukti tersebut, semua kekacauan dapat diakhiri. Ia juga berupaya mengajak keluarganya untuk pindah ke rumah lain, merasa bahwa mereka tidak lagi aman di tempat yang sekarang.
Konsekuensi dari pindah rumah
Namun, keputusan untuk pindah ternyata tidak menjadi akhir dari teror. Sesampainya di lokasi baru, keluarga Oswalt mendapati bahwa bayang-bayang kegelapan masih menyertai mereka. Ellison merasakan kemandekan dalam usahanya untuk melindungi keluarganya. Selain tidak bisa menyingkirkan teror, ia juga mulai menyadari bahwa ia mungkin sudah terperangkap dalam suatu siklus yang lebih besar.
Dengan setiap langkah mundur, ketidakberdayaan Ellison semakin jelas. Ia tidak hanya berjuang melawan kekuatan tak terlihat, tetapi ia juga berjuang dengan rasa bersalah melekat atas pilihan-pilihan hidupnya. Terciptanya ketegangan yang terus-menerus menguji kesabaran dan keberanian keluarganya.
Pertanyaan besar menunggu untuk dijawab: Dapatkah Ellison menemukan kekuatan untuk melawan teror yang menghantuinya, atau akankah ia terperangkap dalam kegelapan abadi? Terakhir, bagaimana kelanjutan hidup Ellison dan keluarganya di tengah teror yang tak kunjung henti? Penonton diajak untuk menyaksikan bagaimana cerita ini berkembang dalam film Sinister, yang berhasil menyita perhatian banyak orang dengan keseraman dan kedalaman emosionalnya.