Sinopsis Electric State: Drama dan Fiksi Ilmiah di Sisa Peradaban Teknologi

3 Mar 2025 10:33 WIB

thumbnail-article

"Electric State." Sumber: Netflix.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Electric State mengambil latar belakang dunia alternatif di tahun 1994, di mana teknologi yang awalnya menjanjikan telah menjadi bencana. Setelah sebuah pemberontakan robot yang gagal, manusia berusaha untuk mengisolasi diri dari entitas buatan yang kini menjadi ancaman. Dalam latar yang suram ini, kisah dimulai dengan seorang remaja yatim piatu bernama Michelle. Ia berusaha menemukan adik laki-lakinya, Christopher, dengan bantuan dari Cosmo, robot kecil yang misterius.

Perjalanan mereka tidak hanya melintasi wilayah Amerika yang hancur, tetapi juga memasuki berbagai aspek emosional dari hubungan saudara, harapan, dan pencarian identitas di dunia yang terpuruk.

Dalam pencariannya, Michelle dan Cosmo berhadapan dengan banyak tantangan di dunia yang sepi dan berbahaya. Transformasi peradaban teknologi menjadi puing-puing menambah kedalaman cerita, sementara interaksi antara manusia dan robot menciptakan dinamika yang menarik. Hal ini membuat penonton terlibat dalam kisah perjalanan mereka sejauh mungkin untuk menemukan Christopher, yang selama ini ia kira telah hilang.

Karakter utama dan dinamika cerita Electric State

Michelle, dalam Electric State , diperankan oleh Millie Bobby Brown. Ia digambarkan sebagai remaja yang kuat dan mandiri meskipun harus melewati kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Kesepian yang dialaminya membentuk karakter Michelle sebagai sosok yang bertekad dan tidak mudah menyerah, sehingga menarik empati dari penonton.

Cosmo, robot lucu yang menemani Michelle, tidak hanya bertindak sebagai pendamping, tetapi juga sebagai simbol dari harapan dan kemanusiaan di tengah kegelapan. Kepribadiannya yang ceria dan humoris membawa keceriaan dalam kisah yang penuh ketegangan ini. Kombinasi antara robot dan manusia dalam perjalanan ini menunjukkan bagaimana kedua entitas dapat bersatu untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Keats yang diperankan oleh Chris Pratt, adalah penyelundup eksentrik yang membantu Michelle dalam pencariannya. Karakter Keats menambah warna dalam cerita dengan pendekatan yang santai dan sikap praktisnya, meskipun berlawanan dengan latar belakang menyedih yang dialami Michelle. Interaksi dan dinamika antara ketiga karakter utama inilah yang memberikan inti dari kisah The Electric State.

Petualangan dan konspirasi yang dihadapi

Perjalanan Michelle bersama Cosmo dan Keats dipenuhi dengan berbagai rintangan dan bahaya. Mereka melintasi kawasan yang telah menjadi zona berbahaya, menyusuri wilayah yang dilimpahi puing-puing dan sisa-sisa peradaban yang pernah ada. Perjalanan ini tidak hanya menuntut keberanian, tetapi juga kecerdikan dan kerjasama di antara mereka, untuk menghindari berbagai ancaman yang datang dari robot-robot buangan dan teknologi yang tersisa.

Salah satu tempat kunci di dalam cerita ini adalah Zona Eksklusi, sebuah area terpencil yang kini dihuni oleh robot-robot terbuang. Di sinilah rahasia besar terkait hilangnya Christopher mulai terungkap. Penemuan ini bukan hanya mengubah tujuan perjalanan mereka, tetapi juga menambah ketegangan dan misteri dalam narasi. Dengan setiap langkah yang diambil, mereka semakin dekat dengan konspirasi yang lebih luas dan gelap yang bersembunyi di balik kematian ataupun kehilangannya.

Keterlibatan karakter-karakter unik dan berwarna-warni di Zona Eksklusi menambah dimensi baru dalam cerita dan memberikan kesan mendalam bagi penonton. Penemuan baru yang mereka dapatkan bukan hanya menyangkut hilangnya Christopher, tetapi juga mengenai hubungan antara manusia dan robot di dunia yang tengah mereka jelajahi.

Proses produksi dan adaptasi

Dalam proses produksinya, The Electric State mengambil pendekatan baru yang berbeda dari novel grafis karya Simon Stålenhag. Russo bersaudara, Anthony dan Joe, berusaha untuk menambahkan elemen baru dan memperluas cerita yang ada, menciptakan narasi yang lebih mendalam dan kompleks. Tim produksi bekerja sama dengan komposer legendaris Alan Silvestri, menawarkan paduan suara yang megah untuk memberikan nuansa yang sesuai bagi film ini.

Pengembangan dunia dan karakter dalam produksi ini menunjukkan usaha yang besar dalam menciptakan latar belakang yang unik. Dengan penekanan pada penggambaran dunia retro-futuristik, film ini tidak hanya menyajikan visual yang memukau, tetapi juga menekankan tema-tema penting seperti kesetaraan, harapan, dan pengorbanan. Para penonton dapat merasakan atmosfer dunia yang diciptakan dan terlibat dalam perjalanan emosional karakter utama.

Dengan semua elemen ini, The Electric State menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang bukan sekadar hiburan, tetapi juga memberikan gambaran mendalam mengenai hubungan manusia dengan teknologi, serta dampak dari peradaban yang telah dibangun. Film ini menjadi kombinasi dari drama, fiksi ilmiah, dan petualangan, yang diharapkan mampu menarik perhatian para penonton, serta mengajak mereka merenungkan kembali tentang dunia yang semakin kompleks ini.

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER