Sinopsis Tuhan, Izinkan Aku Berdosa: Terjalnya Jalan Hamba Mencari Tuhannya

19 Maret 2024 16:03 WIB

Narasi TV

Poster film "Tuhan, Izinkan Aku Berdosa" (2023). (Sumber: Instagram/mvppictures_id)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa merupakan film yang mengangkat isu pelecehan seksual dan juga pencarian diri seorang mahasiswa cerdas yang tumbuh dari keluarga dengan keyakinan agama yang kuat.

Mengangkat kisah berlatar agama dengan jalan cerita yang tak biasa membuat MPV Picture dan Dapur Film selaku rumah produksi hanya memutar film ini secara khusus.

Penayangan perdana film yang dibintangi Aghniny Haque ini dilakukan pada gelaran Jakarta Film Week 2023 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023.

Sementara itu, penayangan komersil film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa hanya akan dilakukan melalui skema special screening di beberapa kota di Indonesia.

Jadwal penayangan special screening film ini pun akan diumumkan secara berkala oleh MPV Picture dan Dapur Film selaku rumah produksi mengumumkan jadwal tayang film ini melalui laman Instagram @mvppictures_id.

Sejauh ini, Tuhan, Izinkan Aku Berdosa baru diputar melalui special screening di Jakarta, tepatnya di bioskop XXI Blok M Square pada 16 Maret 2024 lalu.

Berikutnya, film ini rencananya akan diputar di Bandung, yakni pada 22-23 Maret 2024 di bioskop CGV Paris van Java Mall.

Fakta film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Film ini merupakan garapan kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo, dengan naskah yang ditulis oleh Ifan Ismail.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa merupakan film yang mengangkat kisah novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur (2003) yang ditulis oleh Muhidin M. Dahlan.

Diproduseri oleh Raam Punjabi, jalan cerita dalam film ini erat dengan cerita kekerasan seksual yang membuat film ini dapat memicu trauma ataupun rasa tidak nyaman. 

Rasa tidak nyaman tersebut dikarenakan adanya kisah kekerasan seksual dengan banyak lapisan yang melatarinya, seperti ironi pemuka agama yang melakukan tindak kekerasan seksual terhadap para muridnya.

Oleh karenanya, sebaiknya menonton film ini dalam keadaan yang baik demi menghindari terpicunya trauma bagi penonton yang memilikinya.

Sederet bintang film ternama Indonesia ikut terlibat dalam film terbaru Hanung Bramantyo ini, seperti Aghniny Haque, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, dan Andri Mashadi.

Sinopsis film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Film ini berkisah tentang perjalanan hidup seorang pelacur kelas kakap bernama Kiran (Aghniny Haque). Sebelum ia bergelut di dunia malam, Kinan adalah seorang mahasiswa berprestasi.

Kinan juga memiliki keinginan kuat mengabdikan diri di jalan Tuhan dengan cara berdakwah dan menegakkan syariat Islam. Dia punya komitmen yang kuat pada jalan agama yang ia anut. 

Namun, keuangan keluarga Kiran kerap menghambat mimpinya. Sejak ayahnya jatuh sakit, ibunya yang hanya seorang ibu rumah tangga harus berjibaku mencari uang.

Meski demikian, gejolak idealisme anak muda yang ada pada Kiran tak menyurutkan karakter perempuan kritis nan keras kepala tersebut.

Tak jarang Kiran jadi pusat perhatian, dari prestasi hingga selisih paham dengan mahasiswa lain di kampusnya.

Mimpi gadis muda tersebut bertemu dengan jalan terjal tatkala ia mendapat lamaran menikah dari seorang ulama kenamaan.

Awalnya, Kiran menolak mentah-mentah rencana perjodohan tersebut. Kendati dilakukan lewat jalan ta'aruf yang diperbolehkan agamanya, Kiran dilamar untuk menjadi istri ketiga ulama tersebut.

Di sisi lain, kondisi ekonomi keluarganya membuat Kiran tak sepenuhnya bisa berdikari dalam menentukan jalan hidup yang akan ia tempuh.

Terlebih lagi, lamaran tersebut sangat bertentangan dengan ucapan sang ulama yang sempat ia kagumi tersebut.

Alih-alih tunduk, Kiran kemudian melawan. Ia menjelaskan apa yang ia pikirkan tentang perjodohan tersebut.

Akan tetapi, ulama yang hendak menikahi kiran justru marah dan menuduh Kiran telah menyebarkan fitnah. 

Hidup Kiran pun berubah drastis, dia dikejar-kejar, tak bisa pulang ke rumah, dan dicap telah melecehkan ulama besar, bahkan orang tuanya pun percaya pada ulama tersebut.

Dalam keadaan serba tak menentu tersebut, Kiran dibantu seorang pelacur paruh baya bernama Ami (Djenar Maesa Ayu). 

Pertemuan Kiran dengan Ami kemudian membawa Kiran pada perjalanan spiritual yang sungguh sulit, ketika apa-apa yang diyakini sebagai baik (haq) dan apa-apa yang buruk (bathil) saling bertolak belakang dalam kehidupan gadis muda tersebut.

Hanung Bramantyo, selaku sutradara film ini, paham betul bahwa cerita yang diangkat dalam film ini dapat berpotensi menimbulkan kontroversi, sebagaimana penerbitan novelnya pada 20 tahun lalu.

Dalam special screening di Jakarta, Hanung berpesan pada para penonton setengah bercanda, “Jika tidak kuat iman, jangan nonton,” ujarnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR