Pengertian Slow Fashion dan Rekomendasi Brand Indonesia yang Menerapkannya

15 Jan 2024 20:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi slow fashion. (Sumber: Freepik/pikisuperstar)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Slow fashion (tren pakaian lambat) adalah metode produksi pakaian yang lebih memperhatikan kebutuhan dan kualitas dibanding kecepatan dan kuantitas. Biasanya, produk slow fashion lebih tahan lama dan berkelanjutan.

Slow fashion juga sering disamakan dengan sustainable fashion (pakaian berkelanjutan). Pasalnya, produksi slow fashion cenderung lebih ramah lingkungan, beretika, dan awet digunakan dalam waktu lama. 

Tak heran jika ada orang-orang yang sabar menunggu produksi slow fashion karena kualitasnya yang baik.

Membeli pakaian baru dengan gaya fashion yang berbeda adalah bentuk sifat impulsif masyarakat. Mereka akan membeli pakaian produksi fast fashion (pakaian cepat) dan berakhir menumpuk di lemari pakaian. 

Tak jarang pula ditemukan lecet atau robek pada pakaian yang membuatnya harus dibuang karena tidak bisa digunakan kembali.

Dengan beralih ke slow fashion, kamu bisa memulai hidup minimalis dengan capsule wardrobe

Capsule wardrobe sendiri adalah kondisi lemari yang diisi beberapa pakaian timeless dan bisa dipadukan dengan jenis pakaian lainnya.

Perbedaan slow fashion dan fast fashion

Pada dasarnya, slow fashion dan fast fashion adalah dua pendekatan berbeda dalam industri pakaian. Fast fashion biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan mengikuti tren mode terbaru.

Berikut perbedaan slow fashion dan fast fashion:

1. Proses produksi

Produksi fast fashion selalu dilakukan dalam jumlah besar dan cepat. Sementara slow fashion diproduksi dalam jumlah terbatas dan menekankan kualitas bahan serta tenaga kerja yang adil.

2. Jadwal produksi

Fast fashion biasanya diproduksi dalam waktu singkat setelah tren mode baru muncul di pasaran. 

Sementara slow fashion diproduksi dalam jangka waktu yang panjang dengan perubahan tren yang lambat.

3. Harga

Harga fast fashion tentu lebih murah karena produksinya yang massal. Lain halnya dengan slow fashion yang memiliki harga cenderung lebih tinggi karena lebih menekankan kualitas.

4. Kualitas

Biasanya kualitas fast fashion lebih rendah dan tidak awet karena jumlah produksinya yang banyak. 

Sementara slow fashion memiliki kualitas yang lebih bagus, awet, dan bertahan lebih lama.

5. Kesadaran lingkungan dan sosial

Fast fashion sering dikaitkan dengan dampak lingkungan karena limbah tekstil yang tidak bisa didaur ulang dan polusi. 

Hal ini sangat berbeda dengan slow fashion yang berupaya lebih ramah lingkungan. Bahan yang digunakan tidak merusak lingkungan, proses produksinya yang minim limbah, serta dukungan terhadap tenaga kerja.

Rekomendasi brand slow fashion Indonesia

Jika kamu tertarik beralih menggunakan slow fashion, berikut rekomendasi brand Indonesia yang mengusung pendekatan tersebut:

1. Sejauh Mata Memandang

Sejauh Mata Memandang adalah brand fashion yang berdiri sejak 2014. Batik modern menjadi ciri khas dari brand ini. Mereka hanya akan meluncurkan pakaian selama dua kali dalam setahun.

2. Pijak Bumi

Jika kamu sedang mencari sepatu ramah lingkungan, maka Pijak Bumi adalah jawabannya. 

Sepatu Pijak Bumi terbuat dari kulit ekstrak tumbuhan dan tidak mengandung bahan kimia. Jadi, sepatu ini aman dan nyaman saat digunakan.

3. Sukkha Citta

Awalnya, Sukkha Citta hanya membuat kerajinan dan craft saja. Seiring berjalannya waktu, brand ini juga mulai memproduksi pakaian. 

Bahan pewarna pakaiannya berasal dari buah-buahan sehingga tidak mengandung kimia. Para pekerja Sukkha Citta pun didominasi oleh perempuan.

4. Lakanua

Jika kamu mencari jam tangan produksi slow fashion, Lakanua adalah pilihan yang tepat. Jam tangan ini berbahan dasar semen dan limbah kayu. 

Motifnya juga diukir manual menggunakan tangan manusia. Model jam tangannya pun unisex sehingga cocok digunakan perempuan dan laki-laki.

5. Lanivatti

Bagi kamu yang mencari pakaian resmi, brand Lanivatti jawabannya. Lanivatti mengusung sustainable fashion selama proses pembuatannya. 

Serat pakaian berasal dari benang biodegradable yang aman untuk lingkungan. Pakaiannya juga menggunakan serat selulosa yang dapat menyesuaikan dengan suhu tubuh.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER