Pengertian Scope of Work atau SOW: Hal yang Harus Disertakan dan Cara Membuatnya

10 April 2023 16:04 WIB

Narasi TV

Ilustrasi staf pemasaran tengah membuat dokumen SOW atau scope of work. (Sumber: Pexels/Mikael Blomkvist)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Scope of Work atau SOW adalah sebuah istilah yang sering digunakan dalam sebuah proyek pemasaran.

Dokumen SOW bertujuan untuk menghindari miskomunikasi dan mispersepsi antara semua pihak yang bekerja sama dalam sebuah proyek.

Dokumen ini sebenarnya tidak hanya digunakan dalam proyek pemasaran saja, melainkan dapat digunakan dalam semua jenis bidang.

Pengertian SOW

Mengutip laman Binus University Business School, SOW memiliki penjelasan suatu deskripsi naratif terperinci dari pekerjaan yang diperlukan untuk suatu proyek.

Dokumen SOW menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan proyek kerja sama yang akan dilakukan.

Detail proyek seperti matriks kerja, kesepakatan, dan target akhir proyek menjadi hal yang perlu ada dalam dokumen SOW.

Dalam menjalankan sebuah proyek kerja sama, SOW merupakan sebuah peta untuk penunjuk arah kerja yang akan dilakukan nantinya.

Dalam ranah marketing, SOW biasanya digunakan dalam kerja sama dengan seorang influencer atau model.

Sebagai acuan, SOW dapat memberi tahu mengenai hak dan kewajiban yang didapatkan oleh masing-masing pihak yang bekerja sama.

Contohnya, jika terdapat kerja sama iklan antara sebuah perusahaan dengan influencer, SOW berguna agar perusahaan dan influencer yang bekerja sama dapat mengetahui seluk beluk kerja sama.

Hal tersebut penting untuk menghindari kesalahpahaman antara perusahaan ataupun influencer.

Cara membuat SOW (Scope Of Work)

Berikut ini adalah cara membuat dokumen SOW dan apa saja hal yang harus ada di dalamnya.

1. Memberikan brief yang jelas

Brief yang dimaksud di sini adalah penjelasan mengenai proyek kerja sama yang akan dilakukan.

Jika proyek yang akan dilakukan adalah pemasaran produk, maka masukkan pula detail mengenai produk yang akan dipasarkan.

Penjelasan produk atau campaign yang akan dilakukan termasuk dengan latar belakang dan branding perusahaan yang tertuang dalam produk/campaign.

Dengan brief yang jelas, semua pihak yang bekerja sama diharapkan mampu memahami peran masing-masing dalam proyek kerja sama yang dilakukan.

2. Tentukan timeline

Selanjutnya adalah buat timeline yang jelas. Timeline kerja yang dimasukkan dalam SOW termasuk dengan semua aktivitas yang dilakukan semua pihak dalam proyek kerja sama.

Jika SOW ditujukan untuk pemasaran produk, maka timeline yang dibuat termasuk kapan content brief diberikan kepada influencer atau model, kapan konten diunggah atau ditayangkan, dan sebagainya.

3. Menyertakan mood board

Mood board adalah gambaran atau referensi mengenai hasil akhir kerja sama yang dapat digunakan semua pihak yang bekerja sama.

Dalam pemasaran, setiap brand dan influencer tentu memiliki cara penyampaian pesan masing-masing.

Mood board berguna untuk menjembatani perbedaan cara pandang tersebut. Perusahaan dapat memberikan referensi untuk dijadikan patokan bagi influencer dalam membuat konten.

4. Memberikan arahan teknis

Langkah terakhir adalah memberikan arahan teknis pengerjaan proyek kerja sama.

Jika SOW diperuntukkan bagi pemasaran produk, maka arahan teknis yang dimaksud termasuk pula bentuk iklan yang dibuat, durasi (jika berbentuk audio-visual), platform tempat iklan diunggah.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR