1 September 2023 11:09 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Satelit Starlink milik Elon Musk dikabarkan akan segera hadir di Indonesia. Rencananya, layanan internet ini akan dapat dinikmati oleh masyarakat di daerah terpencil, terdepan, dan terluar (3T).
Wacana ini muncul setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu Elon Musk di Amerika Serikat pada Jumat (4/8/2023) lalu.
Dalam keterangan tertulisnya, Budi menyatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menjajaki kerja sama Pemerintah Indonesia dengan SpaceX yang dimiliki Musk.
"Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air," kata Menkes Budi, dikutip dari Antara.
Menurut Budi, Kemenkes mencatat terdapat sekitar 2.200 Puskesmas dengan 11.100 Puskesmas Pembantu belum memiliki akses internet.
Dengan teknologi Starlink, Kemenkes berharap dapat menunjang pemerataan fasilitas kesehatan, terutama, di daerah 3T.
"Dengan adanya akses internet, konsultasi layanan kesehatan dapat dilakukan secara daring," kata Budi.
Tak hanya layanan, keberadaan internet cepat di daerah 3T juga mempermudah Kemenkes untuk menerima data dan melakukan pemantauan kualitas fasilitas kesehatan di sana.
Selain itu, ketersediaan internet juga berguna sebagai sarana pelatihan jarak jauh bagi tenaga kesehatan di daerah 3T.
Sementara itu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa Elon Musk berencana datang ke Jakarta pada akhir September atau Oktober 2023 mendatang.
Menurut Luhut, kedatangan pemilik Twitter (sekarang X) tersebut bertujuan untuk meneken kerja sama dengan Pemerintah Indonesia di beberapa bidang.
"Kita harap proses Starlink) yang digunakan Kementerian Kesehatan di daerah terpencil bisa di-cover rakyat kita di pedesaan dengan internet bagus mungkin akan ditandatangani," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (14/8), dikutip dari Antara.
Namun, bagaimana dengan kecepatan layanan internet Starlink jika dibandingkan dengan kecepatan internet yang tersedia saat ini di Indonesia?
Ookla, perusahaan penguji web dan diagnostik jaringan asal Amerika, telah melaporkan kecepatan layanan Starlink di berbagai negara yang telah menggunakannya.
Pada kuartal pertama 2023 di Kanada, layanan Starlink mencatatkan kecepatan unduh 93,97 Mbps, kecepatan unggah 9,60 Mbps, dan latensi 70 ms.
Di Amerika Serikat, kecepatan unduh Starlink adalah 66,59 Mbps dengan kecepatan unggah 7,74 Mbps, dan latensi 62 ms.
Sementara di Meksiko, kecepatan unduhnya adalah 56,42 Mbps dengan kecepatan unggah 8,47 Mbps, dan latensi 97 ms.
Layanan Starlink juga telah diluncurkan di Filipina. Menurut Ookla, pada kuartal pertama 2023, kecepatan unduh di Filipina mencapai 110,78 Mbps, kecepatan unggah 13,69 Mbps, dan latensi 162 ms.
Sementara itu, kecepatan unduh dan latensi dari beberapa operator di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kecepatan Unduh Operator
Telkomsel - 28,71 Mbps
XL Axiata - 20,28 Mbps
IM3 Ooredoo - 17,16 Mbps
Smartfren - 17,02 Mbps
Tri - 16,80 Mbps
Latensi Operator
Telkomsel - 46 ms
Tri - 51 ms
IM3 Ooredoo - 55 ms
XL Axiata - 58 ms
Smartfren - 59 ms
Dengan kecepatan tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-96 untuk kecepatan internet mobile dan peringkat ke-122 untuk broadband tetap, menurut data Speedtest Global Index Ookla pada bulan Juli 2023.
Kecepatan unduh untuk internet mobile di Indonesia mencapai 24,21 Mbps, kecepatan unggah 13,38 Mbps, dan latensi 27 ms.
Untuk broadband tetap, kecepatan unduh adalah 27,11 Mbps, kecepatan unggah 14,69 Mbps, dan latensi 7 ms.
KOMENTAR
Latest Comment