Tahun Terakhir Menjabat, Nadiem Makarim Wajibkan Mapel Bahasa Inggris dalam Kurikulum SD

24 April 2024 16:04 WIB

Narasi TV

Peserta didik sekolah dasar. (Sumber: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengeluarkan aturan baru terkait kewajiban mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD dan madrasah ibtidaiyah atau sederajat

Peraturan ini telah tertulis dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa per 26 Maret 2024, mata pelajaran Bahasa Inggris akan menjadi pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan sekolah sampai tahun ajaran 2026/2027.

Setelahnya, mulai tahun ajaran 2027/2028, mata pelajaran Bahasa Inggris akan beralih menjadi mata pelajaran wajib.

"Dan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028," tulis aturan tersebut.

Pelatihan guru bahasa Inggris selama transisi

Dalam Pasal 33 Permenristek Nomor 12 Tahun 2024 tersebut, Kementerian Pendidikan akan melakukan sejumlah upaya untuk mendukung kebijakan tersebut.

Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kemendikbudristek adalah menyediakan pelatihan guru yang akan mengajar Bahasa Inggris pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran menjadi wajib.

Selain pelatihan yang dapat diakses oleh para guru sekolah dasar, Kemendikbudristek juga mengharuskan pemerintah daerah untuk menyediakan guru Bahasa Inggris untuk SD/MI/sederajat.

Pemenuhan kebutuhan guru oleh pemerintah daerah tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan daerah masing-masing.

Mapel Bahasa Inggris untuk SD diapresiasi

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sri Lestari, menanggapi gebrakan Nadiem Makarim terkait kebijakannya mewajibkan mata pelajaran Bahasa Inggris di SD.

Menurutnya, kebijakan tersebut patut diapresiasi, terlebih Bahasa Inggris saat ini menjadi salah satu kemampuan yang dibutuhkan di era globalisasi.

"Tentu saja, selain itu orang yang fasih dalam berkomunikasi bahasa Inggris memiliki kesempatan untuk mengakses pekerjaan dan pendidikan yang lebih layak," jelasnya sebagaimana dikutip detik.com.

Tidak hanya itu, menurut Sri, pembelajaran Bahasa Inggris tak hanya memiliki keuntungan teknis untuk berkomunikasi di era global. Menurutnya, pembelajaran bahasa asing juga dapat melatih otak peserta didik.

Bahkan belajar bahasa asing, kata Sri, juga dapat melatih daya ingat, mengasah kemampuan akademik, meningkatkan kreativitas, dan juga dapat memiliki kemampuan memecahkan masalah.

"Pada aspek sosial, anak yang memiliki kemampuan bahasa asing akan memiliki pikiran yang lebih terbuka dalam memandang sesuatu dari beragam perspektif. Selain itu, anak juga dinilai dapat lebih empatik," terangnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR