Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi Sebelum Terlambat

7 Mar 2025 13:27 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi kekurangan zat besi. Sumber: Freepik.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Zat besi adalah mineral penting yang berperan dalam proses pembentukan hemoglobin, sel darah yang bertugas mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Selain suplemen, kandungan ini mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan, seperti sumber hewani, sayuran, dan buah-buahan.

Jika kita tidak memperoleh asupan zat besi yang cukup, tubuh dapat mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan dengan segera. Berikut adalah tanda-tanda tubuh kekurangan zat besi yang bisa kamu waspadai.

Tanda umum tubuh kekurangan zat besi

Kelelahan berlebihan

Kelelahan sering kali menjadi tanda awal yang paling umum dan sering diabaikan dari kekurangan zat besi. Dalam situasi ini, tubuh tidak mampu memproduksi cukup hemoglobin, komponen sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan jaringan dan otot kekurangan oksigen, mengakibatkan kelelahan yang tidak kunjung hilang, bahkan setelah istirahat yang cukup. Kelelahan ini juga disertai dengan rasa lesu dan kurangnya motivasi, yang bisa mempengaruhi kinerja sehari-hari.

Kulit dan wajah pucat

Kulit dan wajah pucat menjadi tanda lain yang jelas terlihat dari kekurangan zat besi. Ketika tingkat hemoglobin turun, warna darah yang mengandung hemoglobin juga akan berubah, membuat kulit tampak lebih pucat. Cara paling mudah untuk memperiksa apakah kulit wajah pucat adalah dengan melihat warna kelopak mata bagian bawah. Jika warnanya tampak pucat, ini bisa jadi indikasi adanya kekurangan zat besi. Selain itu, area gusi dan bibir juga dapat menunjukkan perubahan warna yang sama.

Sakit kepala

Sakit kepala dapat menjadi salah satu gejala yang muncul secara bersamaan dengan kekurangan zat besi. Hal ini terkait dengan kurangnya pasokan oksigen ke otak. Gejala ini biasanya terwujud dalam bentuk tekanan atau rasa sakit di seputar kepala, kadang disertai dengan pusing. Dalam hal ini, penting untuk membedakan antara sakit kepala yang biasa dengan yang disebabkan oleh kondisi medis serius, termasuk kekurangan zat besi.

Gangguan fisik lain akibat kurang zat besi

Sesak napas

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik yang ringan. Ketika tubuh kekurangan oksigen karena rendahnya kadar hemoglobin, otak menginstruksikan sistem pernapasan untuk meningkatkan laju pernapasan guna memperoleh lebih banyak oksigen. Ini dapat membuat seseorang merasa tidak mendapatkan cukup udara, bahkan saat melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti berjalan atau naik tangga.

Lidah bengkak dan nyeri

Salah satu tanda fisik yang sangat khas dari kekurangan zat besi adalah lidah yang bengkak dan nyeri. Hal ini disebabkan oleh radang yang terjadi akibat kurangnya pasokan darah yang kaya oksigen. Lidah bisa tampak pucat atau bahkan kesakitan, mengakibatkan ketidaknyamanan saat makan atau berbicara. Jika perubahan ini berlangsung terus-menerus, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Rambut rontok

Kekurangan zat besi juga dapat mengakibatkan kerontokan rambut yang signifikan. Folikel rambut, yang bergantung pada oksigen untuk kesehatan, mengalami penurunan saat tubuh tidak mampu mengantarkan cukup oksigen. Seseorang yang kekurangan zat besi mungkin mulai memperhatikan lebih banyak kerontokan rambut ketika menyisir atau mencuci rambut. Hal ini bisa menjadi tanda serius yang menunjukkan bahwa tubuh perlu mendapatkan lebih banyak zat besi.

Gejala lanjutan yang perlu diwaspadai

Tangan dan kaki dingin

Seseorang yang mengalami kekurangan zat besi sering kali memiliki tangan dan kaki yang terasa dingin. Ini terjadi karena aliran darah yang terbatas ke ekstremitas, akibat kekurangan oksigen yang disuplai ke seluruh tubuh. Ketika jantung berusaha keras untuk mendistribusikan oksigen ke organ vital, sirkulasi ke tangan dan kaki bisa mengalami penurunan, menyebabkan dingin pada bagian tubuh tersebut.

Kuku rapuh dan bentuk sendok

Gejala lain yang mencolok dari kekurangan zat besi adalah perubahan pada kuku. Kuku bisa menjadi rapuh dan mudah pecah, bahkan bisa kehilangan bentuk normalnya, menjadikannya tampak seolah berbentuk sendok. Kondisi ini dikenal sebagai koilonychia. Perubahan tersebut biasanya dihubungkan dengan anemia defisiensi besi yang parah, sehingga penting untuk memantau kondisi kuku sebagai salah satu indikator kesehatan.

Sindrom kaki gelisah

Sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang dapat diperparah karena kekurangan zat besi. Penderita sindrom ini mengalami dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki, sering kali disertai sensasi tidak nyaman. Hal ini sering terjadi saat seseorang beristirahat, terutama di malam hari. Kebutuhan untuk bergerak sering kali mengganggu tidur dan kesehatan mental yang dapat menambah rasa lelah.

Resiko lebih lanjut

Detak jantung tidak teratur

Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya detak jantung tidak teratur. Ketika kadar hemoglobin rendah, jantung harus bekerja keras untuk memompa cukup darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini bisa mengarah pada aritmia, di mana detak jantung menjadi tidak beraturan, cepat, atau bahkan lambat. Kondisi ini bisa serius dan memerlukan perhatian medis segera.

Penurunan nafsu makan

Berkurangnya kadar zat besi juga bisa menurunkan nafsu makan. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, seperti ghrelin. Ketika nafsu makan berkurang, seseorang juga bisa mengalami penurunan energi yang lebih lanjut, mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan kapasitas tubuh untuk pulih.

Meningkatnya risiko infeksi

Kekurangan zat besi dapat mengganggu sistem imun tubuh. Zin besi berperan penting dalam produksi sel darah putih, yang membantu melawan infeksi. Dengan berkurangnya kadar zat besi, tubuh mungkin menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Ini menjelaskan mengapa individu dengan kadar zat besi rendah sering kali cepat sakit dan lebih lambat pulih.

Secara keseluruhan, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan tanda-tanda dan gejala yang muncul akibat kekurangan zat besi. Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal. Jika merasakan beberapa gejala yang telah disebutkan, segeralah berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER