Bangunan Bersejarah Pendopo Tamansiswa Rusak Akibat Tawuran Jogja, Massa Diamankan Polda DIY

5 Jun 2023 15:28 WIB

thumbnail-article

Situasi Jalan Tamansiswa, Yogyakarta usai tawuran pada Minggu, 4 Juni 2023. Sumber: Antara.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Buntut dari tawuran di Jogja, beberapa infrastruktur di sekitaran Jalan Tamansiswa (Tamsis) rusak, salah satunya Pendopo Taman Siswa. Pendopo tersebut termasuk bangunan bersejarah di sana. Kini hanya tersisa tulisan-tulisan penanda pendopo saja.

"kula mboten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, Pak (sudah, pak)," teriak seorang perempuan yang berusaha mengais sisa tulisan penanda pendopo dilansir dari tribunnews.com.

Pendopo Tamansiswa ini rusak akibat tawuran antara Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan suporter sepakbola yang terjadi pada Minggu, 4 Juni 2023.

Diketahui, pendopo tersebut adalah bangunan bersejarah di Tamansiswa. Pendopo ini didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 10 Juli 1938, namun peletakan batu pertama dilakukan oleh istrinya, Nyi Hajar Dewantara.

Pendopo ini dibuat setelah Ki Hajar Dewantara memindahkan Perguruan Tamansiswa ke Wirogunan. Hal tersebut lantaran Perguruan Tamansiswa berkembang pesat, di satu sisi rumah perguruan di kawasan Lempuyangan sudah tidak memadai lagi.

Pendopo Tamansiswa resmi dibuka pada 16 November 1938 bersamaan dengan Kongres Tamansiswa. Sejak saat itu, pendopo pun berfungsi menjadi tempat penanaman nilai-nilai kebangsaan.

Selain Pendopo Tamansiswa yang rusak, beberapa infrastruktur lain pun turut menjadi sasaran tawuran. Beberapa petugas berjibaku membersihkan sisa-sisa tawuran yang ada. Tidak hanya petugas Pemkot Jogja saja, para warga juga ikut membersihkan halaman rumah dan tempat usahanya.


Kronologi tawuran Jogja

Tawuran ini bermula dari penganiayaan salah satu anggota PSHT di Parangtritis, Bantul, Yogyakarta akhir Mei lalu. Terduga pelaku penganiayaan sudah ditangkap oleh Polres Bantul pada Selasa, 30 Mei 2023. Menurut Humas Polres Bantul IPTU I Nengah Jeffry Prana Widnyana, ketiganya masih dalam proses pemeriksaan.

Korban penganiayaan ini bernama Ali Susanto Joko Saputro, seorang anggota perguruan silat PSHT. Ia dianiaya di salah satu villa kawasan Parangtritis. Hal tersebut dikarenakan Ali dan warga sekitar menegur para suporter bola yang sedang berpesta dan bernyanyi dengan suara musik cukup keras.

Awalnya dari tawuran Jogja ini adalah keributan di sekitar Balai Kota Jogja di Jalan Kenari pada Minggu, 4 Juni 2023 pukul 17.00 WIB. Massa diadang oleh jajaran kepolisian Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, dan Koramil 0734/07 Umbulharjo.

Selanjutnya, massa diarahkan menuju Jalan Kusumanegara hingga Jalan Taman Siswa. Di sana, massa saling melempar batu dan berlarian hingga Minggu malam. Akibatnya beberapa ruas jalan pun ditutup dan dialihkan. Hingga pukul 22.30 WIB, massa PSHT pun dievakuasi menuju Mapolda DIY.

“Tadi kita sudah lakukan evakuasi ke Polda Jogja menggunakan kendaraan-kendaraan Polri, 16 (truk), iya (ratusan),” kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan pada Minggu malam.

Meski massa sudah diamankan, pihak Polda DIY tetap melakukan upaya pengamanan dan terus berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Polres Klaten.

“Kami masih terapkan penjagaan satu kompi, selain itu juga patroli yang ada di sini (Kota Yogyakarta) dan seluruh wilayah polres-polres berkoordinasi dengan Polres Klaten, Polda Jawa Tengah sehingga bisa mengamankan situasi yang ada di wilayah Yogyakarta,”pungkas Suwondo.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER