Untuk membangun atau memulai suatu karir yang profesional, personal branding memang sangat diperlukan.
Selain untuk embangun citra atau ciri khas, personal branding juga dapat digunakan sebagai media untuk menjalin komunikasi dengan rekan atau atasan.
Semakin positif kesan yang ditinggalkan, semakin mudah pula orang akan mengingat jasa atau perlakuannya.
Pengertian dan manfaat personal branding
Menurut Dewi Haroen dalam bukunya yang berjudul Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik (2014), menjelaskan personal branding sebagai sebuah proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap aspek personal seseorang.
Aspek personal tersebut dapat berupa kepribadian, kemampuan, spesialisasi, perilaku, keahlian, tutur kata, prestasi, dan hal-hal personal lainnya.
Respons atas aspek personal tersebut kemudian menimbulkan persepsi positif yang bisa digunakan sebagai alat pemasaran.
Pada dasarnya, siapapun membutuhkan personal branding, baik itu pengusaha, tokoh publik, influencer, pekerja kantoran, hingga siswa.
Hal tersebut dikarenakan personal branding memiliki manfaat yang cukup besar dalam hidup seseorang, di antaranya adalah membangun kredibilitas dan kepercayaan diri seseorang.
Lebih lanjut, manfaat lainnya adalah memiliki networking atau koneksi yang luas.
Dengan adanya personal branding yang baik, orang akan mengenal orang lain sebagai seseorang yang bertutur kata baik, berkelakuan baik, dan hal positif lainnya.
Cara membangun personal branding
Setidaknya terdapat 5 cara yang dapat digunakan untuk membangun personal branding diri sendiri, kelima cara tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kenali diri sendiri
Untuk memulai suatu personal branding yang baik, mengenali diri sendiri merupakan hal yang penting.
Dengan mengenali diri sendiri, seseorang akan mengetahui bidang pekerjaan apa yang dikuasai, apa motivasi mengembangkan diri, apa kelemahan dan kelebihan diri sendiri, bagaimana bila bertemu dengan orang banyak, dan sebagainya.
2. Tentukan tujuan dan target audience yang jelas
Menentukan tujuan tentang bagaimana orang akan melihat diri kita sendiri merupakan salah satu hal yang penting.
Pandangan orang terhadap diri kita juga menentukan “audience” yang akan dijangkau.
Sebagai contoh, seseorang ingin bekerja di perusahaan A yang terkenal dengan karyawannya yang ramah, maka orang tersebut harus membangun citra yang ramah atau membuat strategi agar orang lain melihat dirinya sebagai seseorang yang ramah.
3. Cari dan tentukan ciri khas
Setelah menentukan tujuan dan juga audience, mencari dan menentukan ciri khas juga menjadi hal yang membantu personal branding menjadi baik.
Apabila seseorang memiliki ciri khas, baik berupa gestur tubuh, cara memecahkan masalah, hingga perkataan, maka orang tersebut akan sangat mudah dihafal oleh orang lain.
Kesan orang lain atas aspek personal kita menentukan ciri khas apa yang dilekatkan pada diri kita.
Cari dan gali ciri khas apa yang ingin dibangun, jadikan ciri khasmu sebagai bagian dari spesialisasimu.
4. Jaga konsistensi
Tips yang keempat adalah menjaga konsistensi. Menjaga konsistensi juga menjadi salah satu faktor untuk mencapai personal branding yang baik.
Dengan menjaga konsistensi terhadap citra yang ingin diraih, maka orang akan melihat seseorang dengan citra yang ditampilkan secara konsisten tersebut.
5. Jangan malu untuk minta rekomendasi
Cara yang terakhir adalah jangan pernah malu untuk meminta rekomendasi. Salah satu manfaat dalam membangun atau memiliki personal branding yang baik adalah jaringan atau koneksi yang luas.
Untuk mendapatkan koneksi yang luas tersebut, dapat diraih dengan meminta rekomendasi kepada seseorang.