Konten memiliki peranan strategis dalam dunia bisnis modern. Konten yang menarik perhatian dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek. Konten viral yang dapat menjangkau banyak orang dalam waktu singkat, sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan.
Ada dua elemen yang harus diperhatikan oleh pembuat konten agar konten menjadi viral yaitu relevan dengan audiens dan menimbulkan emosi yang kuat pada penontonnya. Karena itu pembuat konten perlu memahami karakteristik apa yang membuat konten menjadi viral dan bagaimana dampak emosi dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan sehingga dapat menggerakkan orang yang menontonnya.
Unsur Emosional Dalam Konten
Peran emosi dalam konten sangat krusial. Konten yang mampu menarik perhatian dan menyentuh hati audiens memiliki peluang lebih besar untuk menjadi viral. Emosi bisa datang dari berbagai bentuk, seperti humor, kesedihan, inspirasi, atau bahkan kemarahan. Menggunakan elemen emosional memungkinkan pembuat konten untuk menciptakan pengalaman yang lebih dalam bagi audiens.
Karakteristik konten viral biasanya mencakup daya tarik emosional, relevansi yang tinggi terhadap audiens, serta nilai-nilai yang dapat diakses dengan mudah. Konten yang mampu menggugah perasaan positif atau negatif sering kali lebih mudah untuk dibagikan. Emosi yang kuat dapat menciptakan koneksi antara konten dan audiens mendorong mereka untuk berinteraksi lebih lanjut.
Contoh emosi yang dapat digunakan mencakup cerita yang menginspirasi, video lucu, atau pesan menyentuh tentang kemanusiaan. Koneksi dengan audiens dapat terjadi ketika mereka merasa terwakili atau melihat diri mereka dalam konten tersebut. Hal ini membuat pesan lebih relevan dan mudah diingat.
Berikut adalah 5 tips yang dapat dilakukan agar konten yang dibuat dapat viral dan menggerakkan banyak penonton.
1. Memanfaatkan Social Currency
Social currency mengacu pada nilai yang diperoleh seseorang dari berbagi informasi atau konten. Ketika seseorang berbagi konten yang dianggap menarik atau berharga mereka meningkatkan status sosial mereka di mata orang lain. Ini menjelaskan mengapa orang ingin berbagi konten—agar terlihat tahu sesuatu yang orang lain tidak tahu. Mereka ingin menjadi sosok yang pintar, menarik, terlebih menjadi yang ter-update.
Contoh konten yang memadai social currency bisa beragam, seperti tips berguna, informasi tentang tren terbaru, atau konten yang kontroversial. Konten semacam ini memberikan imbalan sosial bagi pembaginya, sehingga memiliki potensi untuk menyebar lebih luas. Contoh konten seperti ini adalah konten review film atau buku.
2. Menggunakan Elemen Trigger
Trigger berfungsi sebagai pemicu yang mengingatkan audiens tentang konten di saat-saat tertentu. Hal ini penting untuk menciptakan asosiasi positif terhadap konten. Mengaitkan konten dengan elemen keseharian membuatnya lebih mudah diingat dan relevan bagi banyak orang.
Cara menciptakan hubungan dengan keseharian adalah melalui penggunaan kata-kata atau frasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari tetapi populer. Penggunaan kata yang mudah diingat dapat membantu menyebarkan konten melalui metode word-of-mouth. Seperti contoh tagline yang sedang ramai sekarang adalah ubur-ubur ikan lele yang disambungkan dengan banyak hal yang terkait kehidupan sehari-hari di banyak konten di media sosial.
3. Membuat Konten Dengan Nilai Praktis
Konten yang viral tidak hanya harus menghibur, tetapi juga harus memiliki nilai praktis. Konten yang bermanfaat dan mudah dipraktikkan akan lebih diingat dan dibagikan. Hal ini memperkuat kesan positif pada audiens dan meningkatkan keinginan untuk berinteraksi dengan merek.
Ketika audiens merasa bahwa mereka dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dari konten, seperti konten resep masakan atau tips kecantikan, mereka lebih cenderung membagikannya. Relevansi konten dengan kehidupan sehari-hari pun menjadi salah satu aspek penting.
Contoh konten yang terkenal adalah resep membuat udang balon yang sempat ramai di Tiktok
4. Peran Penting dari Public Attention
Keterkenalan publik sangat berpengaruh terhadap potensi konten untuk menjadi viral. Ketika banyak orang membicarakan atau melihat konten, peluang untuk ditiru atau dibagikan menjadi lebih besar. Dengan meningkatkan visibilitas, konten bisa menjangkau lebih banyak audiens.
Melalui strategi branding yang kuat, konten yang berhubungan dengan produk memperoleh perhatian masif. Menciptakan konten yang mendorong interaksi publik bisa dilakukan dengan menyediakan tantangan atau kuis yang melibatkan audiens. Salah satuh contoh yang sempat viral adalah konten iPhone X yang viral karena memiliki poni atau notch pada produknya.
5. Menceritakan Kisah Dalam Konten
Narasi yang baik dapat mengubah konten biasa menjadi sesuatu yang menarik dan mengesankan. Menceritakan kisah, baik melalui video atau teks, membantu audiens untuk lebih terhubung dengan materi yang disajikan. Cerita yang menyertakan karakter dan situasi yang relatable memperkuat daya tarik emosional konten.
Mengubah informasi menjadi cerita dapat melakukan penciptaan karakter yang menjalani perjalanan perubahan. Strategi ini menciptakan kedalaman emosional yang dapat membuat konten lebih berkesan dan mudah dibagikan. Contoh konten populer, yakni Ipar adalah maut yang merupakan cerita yang diangkat dari kisah nyata dan populer di TikTok hingga diangkat di layar lebar.