Merayakan hari Raya Iduladha tentu akan disibukkan juga dengan mengolah daging kurban. Biasanya daging kurban akan diterima dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Berbagai varian sajian sudah direncanakan. Meski begitu, konsumsi daging tidak boleh sembarang. Ada cara-cara yang harus diperhatikan agar proses pengolahannya tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi sekeluarga.
Berikut Narasi rangkumkan 6 cara sehat mengolah daging kurban untuk keluarga Anda.
Memilih daging kurban yang tepat
Pemilihan daging kurban yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan kelezatan masakan. Salah satu faktor utama yang memengaruhi karakteristik daging adalah usia hewan saat disembelih. Daging dari hewan yang lebih muda cenderung lebih empuk dan memiliki aroma yang lebih ringan dibandingkan dengan daging dari hewan yang lebih tua. Oleh karena itu, memilih daging dari hewan berusia di bawah lima bulan, terutama untuk kambing, dapat mengurangi bau prengus dan meningkatkan cita rasa.
Selanjutnya, mengurangi bau prengus yang seringkali menjadi masalah dalam pengolahan daging juga perlu diperhatikan. Salah satu cara efektif adalah dengan membuang lemak berlebih dari daging, karena lemak ini merupakan salah satu sumber utama bau yang tidak sedap. Meskipun demikian, tidak semua lemak sebaiknya dibuang, karena sebagian lemak memberikan cita rasa gurih yang penting dalam masakan.
Mengenali potongan daging yang ideal juga menjadi aspek penting. Bagian yang lebih berotot dan memiliki sedikit lemak dapat dijadikan pilihan utama untuk diolah, seperti bagian paha atau daging tanpa lemak lainnya, yang umumnya lebih mudah dimasak dan diolah dengan berbagai resep.
Teknik memasak yang sehat
Teknik memasak daging mempengaruhi rasa dan tekstur makanan. Salah satu cara terbaik untuk memasak daging agar empuk adalah dengan merebusnya menggunakan air suhu ruang. Teknik ini dapat membantu serat daging melunak secara optimal. Sebaiknya, daging tidak dicuci sebelum dimasak, karena pencucian dapat memperkuat bau amis dan membuat tekstur daging menjadi keras.
Jika daging sudah dicuci, perasan air jeruk nipis dapat digunakan untuk mengurangi bau amis. Metode memasak lainnya yang efektif adalah dengan menggunakan cara 5-30-7, di mana daging direbus selama 5 menit, kemudian dimasak selama 30 menit dan diistirahatkan sejenak sebelum direbus selama 7 menit lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal dan empuk. Cara ini tidak hanya menjaga cita rasa, tetapi juga nilai gizi daging dapat dipertahankan.
Penggunaan bahan alami untuk mengempukkan daging
Menggunakan bahan alami dalam proses memasak merupakan cara ampuh untuk mendapatkan daging yang empuk. Salah satu bahan alami yang bisa digunakan adalah nanas. Nanas mengandung enzim bromelain yang efektif untuk mengempukkan daging dan menghilangkan aroma prengus. Daging dapat dicampur dengan nanas parut dan didiamkan selama 30 menit sebelum dimasak.
Alternatif lain adalah menggunakan daun pepaya. Daun pepaya mengandung enzim alami yang membantu memecah protein pada daging, menjadikannya lebih lunak. Untuk menggunakan cara ini, cuci dan keringkan daun pepaya, lalu bungkus daging dengan daun tersebut dan diamkan sekitar satu jam sebelum proses memasak dimulai. Penggunaan bahan alami ini tidak hanya menambah cita rasa, tetapi juga meningkatkan kualitas nutrisi pada makanan.
Optimalisasi rasa dengan rempah dan sayuran
Rempah-rempah memainkan peran penting dalam mengolah daging kurban. Menambahkan rempah seperti jahe, serai, kemangi, atau ketumbar saat memasak dapat secara efektif menetralkan bau daging sambil memberikan aroma yang menggugah selera. Kunyit juga merupakan pilihan yang baik, terutama untuk masakan gulai, karena memberikan warna kuning yang menarik dan cita rasa yang khas.
Selain itu, penting untuk mengimbangi hidangan daging dengan berbagai sayuran seperti tomat, bayam, dan sayuran hijau lainnya. Sayuran tidak hanya menambah warna dan rasa pada masakan, tetapi juga memberikan serat yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dengan demikian, menjaga keseimbangan nutrisi dalam sajian adalah hal yang sangat penting untuk kesehatan tubuh.
Cara menyimpan daging dengan benar
Penyimpanan daging kurban yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas daging sebelum dimasak. Daging yang tidak langsung diolah sebaiknya disimpan di dalam freezer dengan suhu yang sesuai. Daging harus dibungkus dalam wadah kedap udara atau dibungkus plastik agar tidak terkena udara dan mencegah pembekuan yang tidak merata.
Penting untuk membagi porsi daging sebelum disimpan, agar tidak perlu mengolah semua daging sekaligus. Dengan melakukan ini, daging dapat bertahan lebih lama di dalam freezer, biasanya hingga 3 bulan, dan mengurangi kemungkinan pemborosan. Selain itu, pastikan untuk tidak mencampur alat-alat masak daging dengan peralatan yang digunakan untuk bahan makanan lainnya, guna mencegah kontaminasi.
Menjaga kesehatan saat mengonsumsi daging
Ketika menikmati olahan daging, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang. Mengonsumsi daging secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya mengimbangi konsumsi daging dengan banyak sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah kaya akan serat, vitamin, serta mineral yang membantu menetralkan efek negatif dari daging merah.
Aktivitas fisik juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan saat mengonsumsi daging. Masyarakat disarankan untuk berolahraga secara teratur, minimal 30 hingga 60 menit dalam sehari, untuk membantu menjaga kestabilan berat badan dan mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol tinggi.
Dengan menerapkan langkah-langkah yang disebutkan di atas, keluarga dapat menikmati hidangan daging kurban dengan cara yang sehat. Pengelolaan yang baik sejak memilih, memasak, hingga menyimpan dan mengonsumsi daging, akan memastikan manfaatnya bagi kesehatan tetap terjaga.