5 Maret 2024 15:03 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Toxic positivity adalah kondisi di mana seseorang terlalu memaksakan sikap positif dalam setiap situasi dan menolak atau mengabaikan emosi negatif yang sebenarnya wajar dirasakan oleh manusia.
Sikap ini berbeda dengan kebiasaan berpikir positif dan melihat hal-hal baik dari setiap kejadian yang membuat hidup menjadi lebih tenang. Toxic positivity benar-benar menolak dan mengabaikan perasaan sedih, marah, kecewa, dan emosi lainnya yang dianggap negatif.
Padahal, penyangkalan emosi negatif secara terus-menerus dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental seperti stres berat, cemas dan sedih berkepanjangan, ketergantungan zat adiktif, depresi, hingga gangguan stres pascatrauma.
Tanda-tanda toxic positivity
Sering kali, indikasi toxic positivity tidak begitu tampak di permukaan. Belajar mengenali tanda-tandanya dapat membantumu mengidentifikasi jika terdapat kecenderungan ini dalam diri sendiri atau orang lain.
Melansir Verywell Mind, berikut beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin memiliki kecenderungan toxic positivity:
Dampak toxic positivity
Terlalu mengagung-agungkan perasaan positif merupakan hal yang buruk, sebab kebiasaan ini dapat menyakiti orang lain yang sedang melalui masa-masa sulit. Selain berdampak negatif terhadap orang lain, toxic positivity juga dapat berakibat buruk terhadap kondisi kesehatan mental individu yang melakukannya.
Dampak negatif lainnya dari toxic positivity antara lain meliputi:
KOMENTAR
Latest Comment