Trump Kenakan Tarif Dagang 32% ke Indonesia, Ini Reaksi Komisi XI DPR

3 Apr 2025 17:17 WIB

thumbnail-article

Presiden AS, Donald Trump, memegang daftar negara yang akan dikenai tarif baru. Indonesia tampak dalam daftar tersebut. Sumber: Reuters.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI, memberikan tanggapan serius terhadap pengumuman penetapan tarif dagang sebesar 32% untuk barang-barang yang berasal dari Indonesia.

"Karena pemerintah harus tetap berhati-hati menghitung untung rugi kebijakan tarif baru AS tersebut pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan," ujar Misbakhun dalam keterangannya, Kamis (3/4).

Ia mencatat bahwa dampak yang ditimbulkan oleh tarif tersebut sangat signifikan terhadap ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis yang mendalam mengenai berbagai dampak yang mungkin muncul akibat penetapan tarif yang tinggi ini.

Misbakhun menekankan perlunya konsolidasi antara semua pemangku kepentingan untuk menghadapi tantangan ini. Komisi XI DPR menganggap respon pemerintah harus berbasis pada perhitungan yang matang, mengevaluasi untung rugi dari kebijakan tarif baru AS terhadap kinerja perekonomian nasional.

Rincian pengenaan tarif 32%

Pengenaan tarif 32% dilakukan oleh pemerintah AS sebagai bagian dari langkah-langkah baru dalam kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk merespon tarif yang lebih tinggi yang diterapkan oleh Indonesia terhadap barang-barang dari AS. Menurut pernyataan resmi, tarif ini ditetapkan berdasarkan asumsi bahwa Indonesia melakukan manipulasi perdagangan dan pembatasan, yang dianggap merugikan kepentingan ekonomi AS.

Berita ini juga menunjukkan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang terkena dampak; beberapa negara Asia Tenggara lainnya juga dikenakan tarif serupa, walaupun dengan bervariasi. Contohnya, Vietnam, Malaysia, dan Thailand juga mendapatkan tarif tinggi, namun tetap di bawah pengenaan tarif terhadap Indonesia.

Potensi dampak ekonomi di Indonesia

Dampak dari pengenaan tarif yang begitu besar ini diperkirakan akan menggerakkan sejumlah ancaman bagi perekonomian Indonesia. Salah satu potensi yang paling mengkhawatirkan adalah risiko pemutusan hubungan kerja massal di sektor yang terpengaruh, seperti tekstil, elektronik, dan alas kaki, yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke AS. Kenaikan bea masuk dapat mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk menghentikan atau merelokasi investasinya, yang berpotensi meningkatkan angka pengangguran.

Selain itu, dampak lain yang patut dicermati adalah kemungkinan pelemahan nilai tukar rupiah. Sejumlah ekonom menyebutkan bahwa dengan meningkatnya ketidakpastian global akibat tarif ini, nilai tukar rupiah dapat tertekan lebih jauh. Mereka memprediksi nilai tukar bisa melampaui Rp17.000 per dolar AS dalam waktu dekat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berpotensi melemah seiring dengan ketidakpastian di pasar dan reaksi negatif investor terhadap kebijakan baru ini. Hal ini dapat berujung pada dampak fiskal yang lebih luas bagi pemerintah.

Langkah selanjutnya untuk Indonesia

Sementara itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunda respons resmi terhadap kebijakan tarif baru ini. Penundaan tersebut diambil dengan alasan bahwa terdapat banyak hal teknis yang harus diselesaikan sebelum pengumuman efektif dapat dilakukan. Perwakilan dari Kemenko Perekonomian RI menyatakan bahwa respons terhadap kebijakan tarif AS ini memerlukan pembahasan menyeluruh, mengingat kompleksitas dari berbagai komoditas yang terlibat.

Di samping itu, memiliki rencana analisis komprehensif untuk mengevaluasi dampak tarif pada berbagai sektor akan sangat penting. Hal ini untuk memastikan langkah mitigasi yang tepat dapat segera diambil. Kerja sama dengan negara-negara lain yang juga terpengaruh oleh tarif AS ini bisa menjadi strategi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi dalam perdagangan global.


 

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER