Untuk Apa Ribuan Ton Beras Impor Vietnam Masuk Gudang Bulog Maluku, Aceh, hingga Papua?

3 Agustus 2023 16:08 WIB

Narasi TV

Petugas mengecek pembongkaran beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara. ANTARA/HO/Dok Bulog Lhokseumawe

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

 
Sebanyak 4.750 ton beras impor asal Vietnam siap masuk dalam gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Maluku. Beras ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat di Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon.
 
"Saat ini kapal yang membawa beras pesanan Bulog telah sandar di pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan akan dilakukan proses pembongkaran menunggu pemeriksaan Bea Cukai Maluku," kata Pimpinan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Saldi Aldrin dikutip Antara di Ambon, Kamis (3/8/2023).
 
Ia mengatakan beras impor dari Vietnam yang masuk kali ini merupakan jenis medium plus yang setelah proses pembongkaran akan disimpan di gudang Bulog kawasan Halong. Beras impor dari Vietnam akan ditampung di Gudang Halong. Kemudian untuk distribusi beras akan diprioritaskan untuk Kota Ambon dengan tujuan untuk menurunkan inflasi.
 
"Masuknya beras impor Vietnam diharapkan dapat menjaga kestabilan harga dan mencegah terjadinya inflasi di Kota Ambon," katanya.
 
Saldi menjelaskan distribusi beras di Provinsi Maluku rata-rata di atas 100 ton per hari, sehingga yang telah tersalurkan mencapai 1.200 ton per hari ini (Kamis).
 
"Selain ada pasokan beras impor dari Vietnam, tetapi juga menerima pasokan dari Surabaya, kita telah salurkan 1.200 ton, sedangkan pasokan 4.750 ton yang ada akan kita perkuat untuk Kota Ambon," katanya.
 
Ia menambahkan, stok beras mencukupi dua hingga tiga bulan ke depan, selain itu ke depan akan masuk stok beras di bulan September 2023 sebanyak 5.000 ton.
 
"Kita jamin stok beras akan mencukupi hingga akhir Desember 2023, selanjutnya kita akan perkuat lagi di awal tahun 2024 sampai bulan Februari," katanya.
 
Selain melakukan pembongkaran beras impor juga dilakukan pembongkaran stok minyak goreng dan gula pasir.
 
"Sebanyak 10 kontainer atau sebanyak 180.000 liter kita sudah siapkan, yang sudah masuk sebanyak 30.000 liter menunggu kontainer lanjutan untuk proses pembongkaran, yang akan didatangkan dari Malang," katanya.

7.500 Ton Beras Impor Masuk Aceh

Selasa, 7 Maret 2023 lalu sebanyak 7.500 beras impor asal Vietnam masuk ke Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Lhokseumawe, Aceh. Beras ini dialokasikan untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah.
 
Kepala Bulog Subdivre Lhokseumawe Mufti di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan ribuan ton beras Vietnam tersebut tiba melalui Pelabuhan Krueng Geukueh pekan lalu.
 
"Beras Vietnam tersebut sudah berada di gudang. Pasokan beras impor tersebut untuk pemenuhan stok sepanjang 2023 dan juga mengantisipasi kelangkaan beras yang diprediksi terjadi pada tahun ini," katanya.
 
Mufti menyebutkan, pasokan beras impor tersebut juga bertujuan untuk menjaga kestabilan harga di pasar dan mencegah angka inflasi. Apalagi dari data BPS mencatat bahwa komoditas beras merupakan penyumbang inflasi di Kota Lhokseumawe.
 
"Selain dari Pelabuhan Krueng Geukueh di Kabupaten Aceh Utara, beras impor dari Thailand juga masuk ke Aceh melalui Pelabuhan Malahayati di Kabupaten Aceh Besar. Jumlahnya mencapai 6.000 ton," kata Mufti.
 
Mufti mengatakan setelah melalui proses administrasi, beras impor tersebut akan disalurkan sesuai program pemerintah. Di antaranya untuk keperluan operasi pasar seperti menjelang bulan suci Ramadhan.
 
"Bulog mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras impor yang bertujuan menahan laju kenaikan harga beras," kata Mufti.
 
Mufti memastikan dengan adanya pasokan beras impor tersebut, baik Vietnam maupun Thailand tersebut tidak mempengaruhi harga serapan beras milik petani di Provinsi Aceh.
 
"Kami menjamin harga serapan beras petani tidak terpengaruh dengan adanya beras dari luar negeri. Kami berharap dengan adanya beras impor ini, stabilisasi harga pasar dapat dilakukan serta bisa menekan angka inflasi," kata Mufti.
 

Beras Impor Juga Masuk Papua

Sebelumnya, Rabu 22 Februari 2023 sebanyak 800 ton beras asal Vietnam masuk ke Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat. Wakil Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat Dedi Apriliadi, di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk wilayah kerjanya pihaknya mendapatkan 8.250 ton, namun yang datang baru 800 ton yang berasal dari Vietnam.
 
"Ini baru tahap pertama dan sisanya juga sementara dalam perjalanan, sehingga diharapkan beras impor tersebut dapat memenuhi kebutuhan beras di Papua dan Papua Barat," katanya lagi.
 
Menurut Dedi, 800 ton tersebut nantinya akan didistribusikan ke Jayapura 450 ton, Manokwari 100 ton, dan Sorong 250 ton di mana beras tersebut berstatus sebagai beras cadangan pemerintah.
 
"Yang akan disalurkan untuk kebutuhan ASN, TNI-Polri, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan beras cadangan untuk bencana," ujarnya pula.
 
Dia menjelaskan dengan total 8.250 ton tersebut akan didistribusikan ke Jayapura sebanyak 2.000 ton, lalu Biak 1.500 ton, kemudian Manokwari 1.500, Fak-Fak 750 ton, Sorong 2.000 ton, dan Timika 500 ton.
 
"Jika semua beras impor kualitas premium sudah masuk, maka diharapkan dapat mencukupi kebutuhan hingga 4 bulan ke depan," katanya lagi.
 
Dia menambahkan beras impor tersebut akan disalurkan dalam bentuk kemasan 5 kg dengan harga jual Rp8.900 per kilogram, sehingga tidak bisa dijual melebihi Rp10.250 per kilogram.
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR