Halte Petukangan Utara berubah nama menjadi Halte Petukangan D'MASIV. Hal ini menandai sejarah baru dalam dunia transportasi publik di Jakarta. Tak heran jika perubahan nama halte tersebut mencuri perhatian warganet.
TransJakarta, sebagai pionir layanan transportasi publik di ibu kota, menjalin kerjasama ini dengan grup musik D'MASIV untuk mengoptimalkan hak penamaan.
Direktur Utama TransJakarta, Welfizon Yuza mengungkapkan bahwa ini adalah kolaborasi pertama antara transportasi publik dan musisi di Indonesia. Hal ini menandai transformasi dari penamaan merek bisnis menjadi identitas yang lebih berbudaya dan mengedukasi.
Keputusan D'MASIV untuk membeli hak penamaan halte ternyata bukan semata-mata soal bisnis.
Vokalis D'MASIV, Rian Ekky Pradipta menjelaskan bahwa halte tersebut memiliki nilai sentimental bagi mereka. Pasalnya, Halte Petukangan Utara merupakan tempat di mana mereka memulai perjalanan karier musik.
Keberadaan nama D'MASIV di halte ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk menggunakan transportasi umum lebih sering.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa band tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penghibur, tetapi juga sebagai sumber inspirasi.
Dengan nama yang familiar di telinga masyarakat, diharapkan bisa meningkatkan pengguna transportasi publik di Jakarta, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pengurangan kemacetan.
Reaksi Publik terhadap Perubahan Nama
Perubahan nama halte ini langsung menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang terkejut dan merasa penasaran ketika mengetahui Halte Petukangan Utara kini telah berganti nama menjadi Petukangan D'MASIV.
Reaksi pengguna sosial media sangat beragam. Ada yang mengira bahwa pengumuman tersebut hanyalah editan dari foto atau video yang dibagikan. Di sisi lain, seniman dan musisi lain juga memberikan sambutan positif terhadap kolaborasi ini.
Sejumlah penduduk sekitar juga memberikan cerita menarik terkait pergantian nama halte ini. Seorang pengguna transportasi, Alfi mengaku sangat senang dengan nama baru tersebut.
"Cukup sering (naik busway) ini arah pulang. Dulu pas zaman SD ngefans. Mungkin yang "Cinta Ini Membunuhku" sama "Merindukanmu"," ujar Alfi pada Senin (3/3/2025).
Makna di Balik Halte Petukangan D'MASIV
Bagi D'MASIV, pengerjaan hak penamaan halte adalah pencapaian besar yang tidak terlepas dari perjalanan karier mereka.
Bermula dari jalan Ciledug Raya, di mana banyak kenangan ditinggalkan, hingga kini menghadirkan nama mereka di bidang transportasi publik, merupakan hal yang membanggakan.
Musisi masyhur ini berharap, dengan cara ini mereka dapat mengingatkan masyarakat akan perjalanan yang tidak mudah yang mereka tempuh untuk mencapai kesuksesan.
TransJakarta, melalui kolaborasi ini, menunjukkan komitmennya untuk menciptakan transportasi publik yang bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk musik.
Misi ini sejalan dengan visi mereka untuk mempromosikan transportasi publik yang berkelanjutan dan inklusif. TransJakarta berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini, pengguna transportasi publik akan lebih teredukasi dan terinspirasi untuk mencintai transportasi umum.
"Visi ini sejalah dengan misi TransJakarta dalam menciptakan transportasi publik yang berkelanjutan, yang inklusif, dan juga membangun kebiasaan mobilitas yang lebih baik di Jakarta," ujar Welfizon pada Senin (3/3/2025).
Hak Penamaan dan Biaya Collab
Meskipun biaya pasti untuk hak penamaan Halte Petukangan D'MASIV tidak secara terbuka diungkapkan, ada desas-desus bahwa transaksi ini melibatkan angka yang signifikan.
Direktur Utama TransJakarta menyatakan bahwa jumlah tersebut adalah bagian dari transaksi bisnis yang bersifat privat antara kedua belah pihak.
Namun, bisa dipastikan angka yang dipatok berada pada level miliaran rupiah, mirip dengan pembelian hak penamaan stasiun lain di Jakarta.
Selain nama halte, D'MASIV juga diangkat sebagai Duta TransJakarta dalam kampanye penggunaan transportasi umum. Beberapa lagu populer mereka akan digunakan dalam pengumuman saat bus berhenti di halte tersebut.
Penggunaan nama dan lagu-lagu D'MASIV di dalam konteks transportasi umum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan transportasi umum dan menjadikannya sebagai gaya hidup.
Perjalanan Karier D'MASIV
Perjalanan karier D'MASIV dimulai di tahun 2003, ketika mereka menjadi band lokal yang diakui banyak orang.
Melalui kerja keras dan komitmen, mereka berhasil merilis album keempat yang merangkum perjalanan karier mereka berjudul "Hidup Lebih Indah".
Lagu-lagu dalam album ini menceritakan perjalanan mereka, penuh warna, tantangan, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
D'MASIV telah melalui berbagai cobaan, dari sempat tampil di festival hingga kini menjadi salah satu band papan atas di industri musik Indonesia.
Dengan beragam tema musik dalam setiap karyanya, mereka terus berusaha untuk menempatkan diri sebagai sumber inspirasi bagi pendengar mereka.
Dengan kolaborasi ini antara D'MASIV dan TransJakarta, keduanya tidak hanya menciptakan sebuah perubahan simbolik di Jakarta, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, menjadikan transportasi publik sebagai bagian yang lebih mencolok dari budaya kehidupan sehari-hari.