Virus Eris COVID-19 Sudah Ada Di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Perlu Panik

17 Aug 2023 17:08 WIB

thumbnail-article

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sumber: Antara.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Virus Eris dikabarkan sudah masuk ke Indonesia. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyebut virus ini sudah terdeteksi sejak dua bulan lalu. Meski begitu, Budi menghimbau masyarakat agar tidak perlu risau.

Pernyataan Menkes Budi Gunadi diperkuat dengan data GISAID yang disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, virus Eris sudah muncul di Indonesia sejak Maret 2023.

Meski mutasi virus tersebut sudah sampai ke Indonesia, namun tingkat keparahan dan perawatan COVID-19 di rumah sakit relatif rendah. Kondisi ini tidak sama seperti awal munculnya COVID-19 varian Delta dan Omicron.

Seperti diketahui, virus Eris adalah varian pengembangan dari COVID-19. Secara global, lebih dari satu juta kasus baru COVID-19 dan lebih dari 3.100 kematian dilaporkan dalam 28 hari terakhir hingga 3 Agustus 2023.

Mengenal virus Eris

Kini, para pakar kesehatan masyarakat seluruh dunia sedang menaruh perhatian kepada varian EG.5.1 alias Eris. Nama Eris bukan nama resmi dari World Health Organization (WHO), melainkan nama yang diberikan warganet sesuai nomenklatur Yunani.

Virus Eris adalah subvarian turunan dari Omicron. Virus Eris menyumbang proporsi kasus COVID-19 terbesar di Inggris yaitu mencapai 14,6 persen kasus. Meski begitu, WHO menyebut bahwa risiko yang ditimbulkan dari virus Eris ini cenderung rendah terhadap kesehatan masyarakat.

Virus Eris bukan termasuk virus yang mematikan. Vaksin COVID-19 yang selama ini digencarkan diklaim mampu melawan virus tersebut. Meski tidak ganas, namun penularan virus Eris ini lebih besar dibanding varian Omicron. 

“Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan EG.5 dapat menyebar dengan lebih mudah, dan perawatan serta vaksin yang tersedia saat ini diperkirakan akan terus efektif melawan varian ini,” ujar Juru Bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), Kathleen Conley melalui Washington Post.

Anggota Independent Sage, Prof. Christina Pagel menyebut bahwa penyebaran virus Eris di Inggris ini akan melambat. Hal tersebut lantaran liburan musim panas yang mana sekolah-sekolah ditutup dan orang-orang bepergian ke luar negeri.

“Kemungkinan besar akan dominan (penyebarannya) pada bulan September nanti,” ujar Prof Christina Pagel dilansir dari Liputan6.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER