Artikel ini merupakan kerja sama antara Narasi dan Diet Partner. Seluruh informasi yang dimuat telah dikurasi oleh Rheinhard, S.Gz., Dietisien (Nutritionist).
------------------------------------------------------------------
Siapa sangka, salah satu rahasia tubuh tetap bertenaga tanpa efek samping seperti jantung berdebar atau gelisah bukan berasal dari kopi atau minuman energi, melainkan dari vitamin esensial: Vitamin B12.
Vitamin B12 — yang juga dikenal sebagai kobalamin — adalah nutrisi penting untuk produksi energi, kesehatan saraf, dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin ini sering jadi penyebab utama rasa lelah yang tidak wajar, bahkan bisa berdampak serius pada sistem saraf jika tidak segera ditangani.
Mengapa Vitamin B12 Penting untuk Energi?
Vitamin B12 berperan sebagai "mesin pendukung" di dalam tubuh, terutama dalam proses metabolisme di mitokondria — tempat produksi energi sel. Nutrisi ini membantu mengubah makanan menjadi ATP (adenosine triphosphate), sumber energi utama yang digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi, mulai dari bernapas, bergerak, hingga berpikir.
Salah satu proses penting yang melibatkan vitamin B12 adalah konversi methylmalonyl-CoA menjadi succinyl-CoA. Proses ini vital dalam siklus asam sitrat (Krebs cycle), yaitu jalur utama dalam produksi energi tubuh. Ketika asupan B12 tidak mencukupi, proses ini menjadi terhambat dan produksi energi melambat, yang akhirnya menyebabkan kelelahan kronis.
Selain itu, B12 juga mendukung pembentukan sel darah merah yang sehat. Sel darah merah berperan penting dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia, di mana tubuh tidak mampu mengangkut oksigen secara optimal, yang kemudian memunculkan gejala seperti lemas, pusing, hingga sesak napas ringan.
Tak hanya sampai di situ, vitamin B12 juga menjaga kesehatan sistem saraf. Nutrisi ini membantu memelihara myelin, lapisan pelindung yang membungkus serabut saraf, sehingga transmisi sinyal antar saraf berlangsung lancar. Sistem saraf yang sehat mendukung refleks tubuh, ketangkasan fisik, hingga kestabilan emosi.
Keunggulan Vitamin B12: Energi Tanpa Efek Samping
Berbeda dengan kafein atau suplemen stimulan, vitamin B12 tidak bekerja dengan memacu jantung atau meningkatkan adrenalin. Alih-alih, B12 memperbaiki sistem metabolisme tubuh dari dalam. Energi yang dihasilkan lebih stabil dan tidak menimbulkan sensasi "crash" atau penurunan mendadak yang biasa dirasakan setelah konsumsi minuman berkafein.
Karena sifatnya yang larut dalam air, kelebihan vitamin B12 akan dikeluarkan lewat urin, sehingga kecil kemungkinan terjadi penumpukan berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, suplementasi B12 tergolong aman, selama dikonsumsi dalam dosis yang sesuai kebutuhan.
Yang paling menarik, manfaat peningkatan energi dari vitamin ini paling terasa pada individu yang sebelumnya mengalami defisiensi atau kekurangan B12, sehingga proses metabolisme dan transportasi oksigen menjadi lebih efisien setelah kadar B12 kembali normal.
Sumber Vitamin B12: Dari Tempe Hingga Produk Hewani
Di Indonesia, sumber vitamin B12 cukup beragam, terutama pada produk-produk hewani seperti daging sapi, ayam, telur, ikan laut, dan susu. Namun, ada juga sumber B12 nabati yang unik, yakni tempe fermentasi tradisional.
Penelitian menunjukkan bahwa tempe, khususnya yang difermentasi dengan teknik tradisional menggunakan bakteri penghasil vitamin B12, mengandung kadar B12 yang cukup signifikan. Tempe dari kedelai hitam di Sumatera Barat, misalnya, diketahui memiliki kandungan vitamin B12 hingga 8,26 µg per 100 gram tempe basah.
Produk olahan tempe juga semakin bervariasi, seperti kue kering berbasis tempe yang diperkaya daun kelor dan porang. Kombinasi ini membuat camilan sehat tersebut tidak hanya menjadi sumber zat besi dan asam folat, tetapi juga vitamin B12 yang bermanfaat untuk remaja dan ibu hamil yang rentan terhadap anemia.
Risiko Kekurangan Vitamin B12: Dari Kelelahan hingga Gangguan Saraf
Defisiensi vitamin B12 dapat berdampak luas terhadap kesehatan. Selain menyebabkan anemia, kekurangan B12 juga bisa mengganggu fungsi sistem saraf. Gejala awalnya bisa berupa kesemutan, kebas di tangan dan kaki, sulit menjaga keseimbangan, hingga gangguan daya ingat.
Kondisi ini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga rentan terjadi pada ibu hamil, vegetarian, vegan, penderita gangguan pencernaan, atau individu yang rutin mengonsumsi obat-obatan seperti metformin.
Yang perlu diwaspadai, gejala neurologis akibat defisiensi B12 bisa muncul tanpa disertai anemia. Artinya, seseorang bisa merasa baik-baik saja dari sisi darah, namun mengalami kerusakan sistem saraf jika defisiensi tidak segera diatasi.
Vitamin B12, Suplemen Energi Alami yang Aman dan Efektif
Vitamin B12 adalah salah satu kunci penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga dan sehat. Bekerja dari dalam sel, vitamin ini memperbaiki proses metabolisme dan mendukung produksi energi secara alami tanpa efek samping seperti stimulan.
Memastikan asupan vitamin B12 yang cukup, baik dari makanan sehari-hari maupun suplemen, adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan jangka panjang, terutama bagi kelompok yang berisiko mengalami defisiensi.
Jadi, jangan tunggu sampai tubuh memberi sinyal kelelahan berlebihan. Pastikan vitamin B12 selalu tercukupi agar energi tetap optimal sepanjang hari.