Advertisement

Waspadai 5 Efek Samping dan Bahaya Rokok Elektrik

04 June 2025 12:10 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi bahaya rokok elektronik. Sumber: Freepik/ArthurHidden.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Popularitas rokok elektrik atau vape telah menjadi fenomena yang melanda berbagai kalangan, terutama kaum muda. Jenis rokok ini dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tembakau.

Terlebih lagi, rokok elektrik memiliki berbagai rasa dan desain yang menarik, yang sukses menarik perhatian pengguna yang sebelumnya bahkan tak pernah merokok tembakau.

Salah satu anggapan keliru yang banyak beredar adalah bahwa rokok elektrik jauh lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik tetap berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Zat-zat kimia berbahaya yang dihasilkan melalui pemanasan cairan vape dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang tidak kalah berbahayanya dengan rokok biasa.

Bahaya rokok elektrik

1. Kerusakan paru-paru

Bahan kimia dalam cairan vape termasuk nikotin, formaldehida, dan propilen glikol, di mana semua zat ini diketahui dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Proses pemanasan untuk menghasilkan uap dapat mengubah sifat zat tersebut menjadi lebih berbahaya.

Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari penggunaan rokok elektrik adalah risiko berkembangnya penyakit paru-paru seperti bronchiolitis obliterans, yang sering dikenal sebagai 'popcorn lung'. Penyakit ini ditimbulkan oleh paparan zat berbahaya, khususnya diacetyl, yang terdapat dalam cairan vape.

Gejala kerusakan paru-paru akibat penggunaan rokok elektrik sering kali mencakup batuk berkepanjangan, sesak napas, dan nyeri dada. Pengguna harus waspada terhadap tanda-tanda ini sebagai indikasi adanya masalah kesehatan.

2. Risiko penyakit kronis dan kanker

Penggunaan cairan yang mengandung formaldehida juga menjadi perhatian serius karena zat ini diketahui bersifat karsinogenik dan memiliki potensi menyebabkan kanker. Penggunaan jangka panjang produk ini dapat mengakibatkan perkembangan sel kanker di dalam tubuh.

Kandungan nikotin dalam rokok elektrik juga dapat meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit jantung. Nikotin menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, yang dapat berkontribusi terhadap masalah kardiovaskular.

Selain kanker dan penyakit jantung, penggunaan rokok elektrik juga dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan kronis lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.

3. Dampak pada kesehatan mental dan perilaku

Nikotin bukan hanya memengaruhi fisik, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental. Ini dapat berakibat pada perubahan mood yang signifikan, seperti kecemasan dan depresi.

Kecanduan nikotin dapat mengganggu perilaku sosial karena pengaruhnya terhadap kesehatan mental. Perokok bisa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, yang berdampak pada kesehatan mental mereka.

Proses berhenti dari penggunaan rokok elektrik juga bisa menimbulkan stres, dan seringkali dapat mengakibatkan perubahan perilaku sosial pengguna, termasuk isolasi akibat perubahan suasana hati.

4. Efek pada remaja dan perkembangan otak

Remaja yang menggunakan rokok elektrik sangat rentan terhadap kecanduan nikotin. Otak yang sedang berkembang cenderung lebih sensitif terhadap substansi adiktif ini, sehingga dapat menimbulkan ketergantungan lebih awal.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan nikotin dapat memengaruhi kemampuan belajar dan daya ingat, sehingga remaja yang mengonsumsi rokok elektrik dapat mengalami kesulitan dalam hal akademik.

Paparan nikotin selama masa perkembangan dapat memengaruhi perkembangan otak dengan cara yang negatif, mengganggu fungsi otak yang normal dan berpotensi menyebabkan masalah kognitif di kemudian hari.

5. Masalah kesehatan gigi dan gusi

Menggunakan rokok elektrik dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi yang serius. Paparan aerosol dari rokok elektrik mempengaruhi kesehatan mulut dan dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya.

Selain itu, iritasi yang terjadi pada gusi dan area mulut akibat penggunaan rokok elektrik bisa menyebabkan masalah lebih lanjut seperti penyakit gusi, yang memerlukan perhatian medis.

Kesadaran dan edukasi tentang rokok elektrik

Pentingnya edukasi tentang efek dari rokok elektrik sangat diperlukan, terutama bagi remaja yang mungkin mendapatkan informasi keliru mengenai keamanan produk ini.

Penyebaran informasi yang tidak akurat mengenai vaping harus ditangani dengan baik untuk mencegah lebih banyak orang terjebak dalam pola hidup yang merugikan.

Bagi pengguna yang ingin berhenti, dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan mereka dalam mengatasi ketergantungan.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang bahaya rokok elektrik, diharapkan individu dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai kesehatan mereka dan menghindari risiko jangka panjang yang mungkin ditimbulkan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement