Al-Falaq Jadi Salah Satu Penangkal Dampak Buruk dari ‘Ain

2 April 2024 19:04 WIB

Narasi TV

Al-Falaq Jadi Salah Satu Penangkal Dampak Buruk dari ‘Ain

Penulis: Chairunnisa

Editor: Suryawijayanti

Sebagai pengguna media sosial, mungkin kamu mulai familiar dengan istilah ‘ain. Orang-orang yang membagikan foto atau video tentang keindahan, baik itu foto diri, foto keluarga, foto pemandangan, foto barang-barang bagus ataupun foto lainnya, kerap kali menambahkan ucapan masya Allah Tabarakallah. Kata mereka, tujuannya agar terhindar dari ‘ain. Apa sih sebetulnya ‘ain itu? Seberapa berbahaya memangnya? 

Quraish Shihab dalam episode Shihab & Shihab kali ini menjelaskan, bahwa ‘ain itu adalah mata. Bisa dikatakan bahwa ‘ain adalah pandangan mata seseorang yang bisa memberi pengaruh atau dampak buruk kepada orang yang dilihatnya, baik berdampak fisik maupun  psikis. Terutama pandangan seseorang yang dengki terhadap diri kita. Secara ilmiah, memang belum ditemukan apa sebabnya. Tapi dalam Islam, ‘ain itu memang ada, bahkan sejak zaman Nabi.

“Nabi bersabda sepertiga dari penghuni kubur ini matinya karena mata. Karena kena ‘ain”, jelas Quraish Shihab. Duh, ternyata enggak sepele ya dampak dari ‘ain itu. Lalu, bagaimana cara agar kita terhindar dari ‘ain?

Salah satu caranya adalah dengan rutin membaca surat Al-Falaq. Karena dalam surat Al-Falaq, Allah mengajarkan kita untuk bermohon bantuan Allah agar tidak terkena hasut dan pandangan mata dengki yang tidak terima karunia dari-Nya.

Surat Al-Falaq (1-5)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya: “Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.

Kita tidak pernah tahu kapan kedengkian orang lain itu datang kepada kita. Karena itu kita perlu terus membentengi diri. Selain itu, ketika melihat sesuatu yang indah, biasakanlah mengucapkan masya Allah atau subhanallah untuk menjauhkan diri dari dengki atau iri hati.

Tapi sebetulnya nih, bukan cuma cara menangkal ‘ain yang perlu kita pahami. Kita juga perlu belajar agar jauh dari rasa dengki dan tidak menjadi pemberi dampak ‘ain pada orang lain. 

“Ketahuilah bahwa Tuhan itu Maha Adil. Boleh jadi, kita diberi kekurangan pada harta, tapi kita diberi kelebihan pada kesehatan. Boleh jadi seseorang diberi kelebihan pada harta, tapi anak-anaknya tidak (berhenti dari) keluhan”, kata Quraish Shihab.

Orang yang iri hati adalah orang yang protes atas ketetapan Tuhan karena tidak senang melihat kelebihan atau kesenangan orang lain. Padahal, sering kali kita tidak menyadari bahwa Tuhan sebetulnya telah menganugerahi kita dengan banyak kemudahan. Apa yang kita rasa kurang, sesungguhnya tidak ada artinya dibanding nikmat yang kita terima dari Tuhan.

Di era ketika semua orang bisa berbagi tentang apapun, rasanya memang perlu pikiran dan hati yang terbuka untuk menilai segala yang kita lihat di media sosial. Ya, kalau bisa bersyukur, kenapa harus insecure? Dan bulan Ramadan harusnya jadi momen baik nih bagi kita untuk bersih-bersih hati, sekaligus minta perlindungan terbaik dari Allah SWT.

Jangan lupa surat Al-Falaq nya ya teman-teman :)

Yuk belajar kosakata keagamaan lainnya dengan terus menyaksikan Shihab & Shihab setiap hari jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan hanya di Indosiar dan Vidio.com.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR