14 April 2023 13:04 WIB
Penulis: Bima Nur M.R.
Editor: Soni Triantoro
Kisah Nabi Syuaib AS tidak dikisahkan sesering kisah nabi-nabi lainnya. Namun, latar belakangnya sebagai sosok yang berlimpah harta, dan orator andal di tengah masyarakat pedagang yang penuh akan kecurangan membuat kisahnya begitu menarik.
Latar belakang Nabi Syuaib dan kondisi sosial masyarakatnya, menurut Quraish Shihab perlu kita cermati bersama.
“Kaumnya [Nabi Syuaib AS] umumnya berdagang dengan cara yang curang, kalau menjual dia kurangi timbangan. Dan, ini penting. Menyebarkan kecurangan itu berdampak buruk pada persatuan, karena itu menjadikan masyarakat tidak saling percaya” ujar Quraish Shihab di program Shihab & Shihab episode “Kisah Nabi Syuaib AS: Berdakwah di Tengah Umat Penyembah Pohon”.
Quraish Shihab menjelaskan, ada perbedaan kepercayaan di tengah kaum Nabi Syuaib. Umumnya, pada zaman jahiliyah masyarakat menyembah berhala, tapi kaum Nabi Syuaib AS justru menyembah pohon.
“Jadi ada bedanya. Betapapun saya kira wajarlah kita mengetahui sedikit menyangkut Nabi Syuaib AS” pungkasnya.
Sang Terpelajar yang Ditentang Masyarakat
Nabi Syuaib AS diriwayatkan turut dipandang masyarakatnya sebagai orang yang terpelajar. Sayangnya, saat ia menentang tradisi yang menyimpang, dirinya malah menerima tentangan dari masyarakat.
Menurut Quraish Shihab, ada pelajaran menarik dari kisah ini. “Kita perlu melestarikan kebudayaan, kita perlu melestarikan adat istiadat, selama itu sejalan dengan nilai-nilai moral dan agama kita,” terang Quraish Shihab.
Segala bentuk pertentangan yang diterima, dibalaskan olehnya melalui orasi yang berisi penjelasan mengapa hal tersebut penting untuk dilaksanakannya. Kemampuannya sebagai orator menjadi salah satu anugerah yang diturunkan-Nya dan diabadikan dalam kisahnya. Lantas, seperti apa Nabi Syuaib AS sebagai orator ulung?
Sang Orator Ulung
Quraish Shihab menerangkan, ada ucapan Nabi Syuaib AS yang menarik untuk kita simak bersama.
“Saat Nabi Syuaib AS ditentang oleh kaumnya, beliau berucap ‘apakah kamu kira saya ini bohong? Saya ini salah? Padahal apa yang saya sampaikan ini adalah bukti-bukti yang datang dari Tuhan’. Itu yang pertama, dan yang kedua [ia berucap] ‘Tuhan memberi saya rezeki kekayaan dan saya tidak meminta upah dari kamu. Tidak ada kemaslahatan saya. Saya tidak minta upah,’” terangnya.
Apa yang disampaikan oleh Nabi Syuaib AS dalam pidatonya tidak hanya sekedar retorika belaka, bahkan ia turut menegaskan hal ini dalam pidatonya.
“[Nabi Syuaib AS menyampaikan dalam pidatonya] ”Saya juga tidak menyampaikan ini kepada kamu, tetapi larangan saya itu tertuju juga pada diri saya. Saya tidak berbicara lalu melakukan hal yang berbeda.’ baru dia katakan lagi ‘yang saya kehendaki adalah Islam, perbaikan’,” pungkas Quraish Shihab.
Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?
Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.
Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!
KOMENTAR
Latest Comment