Kisah Qarun: Pamer Harta dan Kesombongan yang Membinasakan

10 April 2023 21:04 WIB

Narasi TV

Penulis: Bima Nur M.R.

Editor: Surya Wijayanti

Terminologi “harta karun” seringkali digunakan dalam menggambarkan penemuan harta tersembunyi dengan jumlah besar. Namun, istilah itu muncul dari kisah Qarun, sosok yang dikisahkan dengan kekayaan yang sangat melimpah.

“Dia [Qarun] digambarkan sebagai salah seorang dari kaum Nabi Musa. Sementara sejarawan berkata dia adalah keponakan Nabi Musa. Dia kaya raya. Diceritakan dalam Al-Qur’an, suatu ketika tampil di depan kaumnya dengan menampakan diri di atas mereka [bersifat angkuh] datang diselubungi dengan kemegahan dan perhiasan” ujar Quraish Shihab dalam Shihab & Shihab episode “Kisah Qarun: Kekayaan dan Kesombongan yang Membinasakan”.

Penggambaran kekayaan Qarun, dalam beberapa riwayat, bahkan menyebutkan kalau pelana kuda milik Qarun terbuat dari emas. Ada banyak riwayat lain yang menggambarkan kemegahan dan kekayaan Qarun. Namun, di balik kemegahan kisah harta miliknya, dia justru menjumpai ajalnya dengan tragis akibat azab dari Tuhan.

Keangkuhan Qarun

Kita mungkin sepakat bahwa harta kekayaan adalah rezeki dari Tuhan. Akan tetapi, hal ini bagaikan pisau bermata dua, di lain sisi keberlimpahan harta justru dapat menjauhkan kita dari Tuhan dan menumbuhkan kesombongan dalam diri.

Pada masa Qarun, masyarakat sekitar yang melihat gaya hidupnya yang megah turut menasihatinya. “Ada yang menasihati, ‘jangan lupa Tuhan, jadikanlah apa yang engkau terima dari Tuhan sebagai jalan pengabdian ke akhirat’. Tetapi, dia [Qarun] jawab ‘ini saya peroleh karena kepandaian saya, bukan bantuan orang lain’” terang Quraish Shihab.

Kesombongan Qarun membuatnya lupa terhadap kuasa Tuhan, ia melupakan hal terpenting dalam kehidupan bahwa semua ini hanyalah titipan dari Tuhan yang Maha Memiliki. Akibat kesombongan itu, Qarun ditenggelamkan oleh Tuhan.

“Dia ditenggelamkan oleh Tuhan. Rupanya ada longsor, semua kekayaannya itu bersama dirinya [Qarun] ditelan oleh bumi. Semua itu ditelan. Itulah yang kemudian menjadi apa yang kita namakan dalam Bahasa Indonesia ‘harta karun’” pungkas Quraish Shihab

Hukum Menunjukkan Harta Benda

Riwayat Qarun yang digambarkan gemar dalam memamerkan harta benda yang dia miliki dan berakhir secara tragis membuat kita bertanya-tanya, apakah boleh kita memamerkan atau menunjukkan harta yang kita miliki?

“Justru Tuhan senang kalau ditunjukkan. Al-Qur’an berkata ‘nikmat Tuhan mu sampaikan itu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk sikap.’ Seorang yang kaya raya bersikap sangat miskin, nabi tegur dia agar jangan berpakaian seperti ini [terlihat miskin].” terang Quraish Shihab.

Namun, ada batasan penting dalam sikap kita menunjukkan kenikmatan harta yang Tuhan telah berikan kepada kita dengan sikap pamer.

“Tuhan menjanjikan itu [menunjukkan kenikmatan dari-Nya] sambil memberikan tuntunan. Tempatkanlah segala sesuatu pada tempatnya. Di depan orang miskin, jangan pamer. Kesederhanaan itu bukan berarti kemiskinan, tetapi ketepatan.” pungkas Quraish Shihab.

Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?

Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.

Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR