Sering gak ngerasa stuck ngadepin kehidupan?
Atau bingung ambil keputusan?
Mengeluh sama teman, sahabat, atau bahkan lewat media sosial…. ya bisa saja, gak salah.
Tapi pernah gak ngerasa pas nyampein uneg-uneg sama Allah SWT, jauh lebih nyaman, lebih plong?
Ini karena sebagai umat Muslim, kita memiliki keyakinan Allah dengan sifat-Nya, Al-Fattah, Yang Maha Pembuka. Apakah makna Al-Fattah hanya sekadar pembukaan jalan atau rezeki? Apa saja sebenarnya yang ‘dibuka’ oleh Allah SWT pada umat-Nya?
“Allah SWT, bersifat Al- Fattah yang bermakna membuka pikiran, hati yang terkunci dan mata hamba-Nya,” jelas Quraish Shihab. Fattah juga dapat diartikan kemenangan, di mana Allah SWT berfirman:
اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan (membukakan) kepadamu kemenangan yang nyata. (Q.S. Al-Fath:1)
Begitu banyak hal yang Allah SWT buka untuk hamba-Nya, tapi bagaimana cara agar hati kita selalu dibukakan pintu rahmat? Adakah syarat memperolehnya?
Quraish Shihab lebih lanjut menjelaskan,”Syarat agar Allah SWT membuka hati umat-Nya: Jangan angkuh pada Allah SWT dan sesama makhluk, serta menjaga kebersihan hati.”
Hati yang bersih tercermin dari bagaimana seseorang menjauh dari sifat iri, egois, merasa ‘si paling benar sendiri’, dan hal buruk lainnya.
Allah SWT membuka hati, pikiran, dan rahmat seseorang dengan cara yang terduga. Contohnya saat pikiran buntu, mendengar sebuah kata, kemudian dari kata tersebut mendapat inspirasi dan jawaban atau bisa saja melakukan sebuah kegiatan, kemudian tanpa sengaja kegiatan itu mengantarkan kita menemukan jalan keluar akan sebuah problema. Jadi nama Allah Al-Fattah, Yang Maha Pembuka, selalu memberikan kita harapan. Al-Fattah membuka segala bentuk kekusutan, baik itu dalam aspek material, spiritual, mapun intelektual.
Imam Al-Qusyairi—seperti yang tercantum dalam buku Al-Asma Al-Husna karya Quraish Shihab—menambahkan bila siapa yang menyadari bahwa Allah adalah penghampar semua sebab, pembuka semua pintu, pikirannya tidak mungkin akan mengarah ke selain-Nya, hatinya tidak akan disibukkan kecuali oleh-Nya. Bahkan kalaupun dia mengalami cobaan, itu akan menambah kedekatan dan kepercayaannya kepada-Nya.
Meneladani sifat Al- Fattah, Yang Maha Pembuka, berarti berusaha untuk membuka hati, pikiran dan diri kita terhadap kebaikan, ilmu serta rahmat yang datang dari Allah SWT. Meskipun tentunya kita tidak dapat meniru sifat Allah SWT secara sempurna.
Meneladani sifat Al-Fattah dalam kehidupan sehari-hari juga bisa dimulai dengan membantu membuka jalan bagi orang lain, membuka hati dan pikiran untuk ilmu dan kebaikan, berbagi berkah dan rezeki dengan sesama, membuka diri untuk berubah dan bertumbuh, dan sebagainya.
Nah, soal… membuka diri untuk berubah dan bertumbuh, barangkali salah satu jalannya lewat nontonin program Shihab & Shihab selama bulan Ramadan hanya di Indosiar. Kita belajar sebagian Asmaul Husna, so.. upgrade ilmu bareng yuk!