Mari mengejar rahmat Allah dengan cara mengenal nama-nama Allah atau yang biasa dikenal dengan istilah Asmaul Husna.
Di antaranya, Allah memiliki nama Al-Ghaffar yang memiliki dua arti, yakni menutup dan merupakan jenis tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengobati luka.
Allah Maha Menutupi di sini berarti bahwa Allah menganugerahkan umat manusia sebuah rasa penyesalan sehingga luka hati dalam dirinya dapat terobati serta terhapus dosa-dosanya. Makna “menutupi” juga merujuk pada Allah menutupi isi perut atau pun organ-orang dalam tubuh kita, karena jika terlihat akan sangat menakutkan.
Lalu Allah menutupi isi hati kita yang bisa jadi sedang marah atau kesal terhadap sesuatu, Allah juga menutupi pelanggaran yang pernah kita perbuat agar orang lain tidak mengetahuinya, dan yang utama adalah Allah menutupi dosa-dosa kita yang telah lalu.
Dalam Al-Qur’an disebutkan, beberapa kosakata yang hampir sama yakni “ghoffir”, “ghaffar”, dan “ghaffur”. Arti kata “ghoffir” yakni Allah menutupi, arti kata “ghaffar” yakni Allah menutupi satu per satu, dan arti kata “ghaffur” yakni Allah menutupi terus-menerus. Allah Yang Maha Baik ini akan terus menghapus lagi dan lagi dosa yang dibuat oleh umat-Nya, bahkan Dia akan mengganti dosa atau keburukan itu menjadi kebaikan.
Allah Al-Ghaffar atau Allah Yang Maha Pengampun juga bermakna bahwa tidak ada dosa yang tidak diampuni selama umat-Nya memohon ampun kepada Allah. Kecuali satu dosa dari orang yang menyekutukan Allah.
Salah satu kenikmatan yang dapat kita rasakan dari Allah Al-Ghaffar yakni Allah akan menutupi pengalaman buruk masa lalu kita sehingga kita menjadi lupa akan hal buruk tersebut. Menjadi lupa tentu sebuah kenikmatan yang patut kita syukuri adanya karena bisa menghindari kesedihan ataupun kesakitan di masa lalu.
Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita meneladani Allah Al-Ghaffar ini dengan tidak membuka aib diri sendiri maupun aib orang lain. Ingatlah bahwa tidak hanya orang lain yang memiliki keburukan, tapi kita pun juga memiliki keburukan yang mana telah Allah tutupi keburukan itu. Agar kita terhindar dari zalim membuka aib orang lain, berikut potongan ayat suci yang dapat dijadikan doa pelindung bagi kita:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا ࣖ
Artinya:
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zalim itu selain kehancuran.” (Q.S. Nūḥ:28)
Selama bulan suci Ramadan, sebaiknya kita bisa menjaga diri untuk tidak hanya menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, melainkan juga menahan diri untuk tidak membuka aib sesama muslim yang lainnya.