Mengenal Al-Hadi: Yang Maha Memberi Petunjuk - Edisi Asmaul Husna

28 Mar 2025 20:03 WIB

thumbnail-article

Dokumentasi Shihab & Shihab | Narasi .

Penulis: Revi P. Ekta

Editor: Soni Triantoro

Pernahkah terbayangkan bagaimana hewan bisa hidup dan mencari makan? Lalu bagaimana manusia berusaha untuk bekerja, memiliki keturunan dan sebagainya? Apa yang membuat semua makhluk di muka bumi ini bergerak? Dari mana kita tahu akan hal itu? 

Sadar ataupun tanpa kita sadari, itu semua adalah hasil dari petunjuk dari Allah SWT. Ini merupakan cerminan dari nama Allah yakni Al-Hadi atau Yang Maha Memberi Petunjuk. 

Kata “Hadi” tersusun dari kata “Hada” lalu berkembang menjadi “Hadiah”, “Hidayah” dan kata-kata lainnya. Kata “Hidayah” di sini artinya pemberi petunjuk secara lemah lembut sehingga dapat menuju apa yang dikehendaki atau diharapkan. Petunjuk yang dimaksud di sini ialah petunjuk dari Allah SWT. 

Quraish Shihab memaparkan, hidayah itu ada beberapa tingkatannya, mulai dari hidayah naluri. Ini tercermin dari hidayah yang Allah berikan kepada anak dalam perut ibunya tentang bagaimana posisinya saat dalam kandungan, saat akan lahir hingga ketika menyusui atau menangis saat haus atau lapar. 

Ada lagi hidayah panca indera, yang dapat dirasakan ketika seseorang sudah lahir dan tumbuh dewasa. Kemudian ada hidayah akal, yang berfungsi meluruskan kesalahan yang dilakukan oleh panca indera. Terakhir, dan yang derajatnya paling tinggi, merupakan hidayah agama. 

Dijelaskan oleh Quraish Shihab, baik manusia maupun Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini hanya bertugas memberi tahu atau menyebarkan nilai-nilai keagamaan. Allah lah yang nantinya memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki. 

Allah SWT berfirman:

۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗوَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ

 

Artinya: Bukanlah kewajibanmu (Nabi Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, (manfaatnya) untuk dirimu (sendiri). Kamu (orang-orang mukmin) tidak berinfak, kecuali karena mencari rida Allah. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi. 

(Q.S. Al-Baqarah: 272)

 

Sebagai manusia, kita dapat meneladani Allah Al-Hadi, yakni dengan memberikan petunjuk tentang ajaran-ajaran keagamaan secara lemah-lembut, dan menyesuaikan target sasarannya. Misal cara mengajarkan keislaman ke anak kecil tentu berbeda dengan ke orang dewasa. Di situlah perlunya penyesuaian. 

Sebagai penutup mengenai ajaran tentang Allah Al-Hadi ini, kita bisa amalkan juga doa berikut, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu hidayah-Mu, kumohon pada-Mu takwa, kumohon pada-Mu kebersihan hati dan keterhindaran dari segala yang buruk, dan kumohon pada-Mu kecukupan dalam hidupku.” Amin. 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER