Mengenal Al-Lathif: Yang Maha Lembut - Edisi Asmaul Husna

14 Mar 2025 20:00 WIB

thumbnail-article

Dokumentasi

Penulis: Rembulan Randu Dahlia

Editor: Soni Triantoro

Hidup itu keras, sehingga butuh kerja keras.

Dunia itu keras, jadi wajar bikin keras kepala, bahkan memperkeras hati.

Pernah ngerasain ini?

Mungkin ini karena kita belum mengenal sepenuhnya Al- Lathif, Yang Maha Lembut, salah satu nama Allah SWT. Al-Lathif mengajarkan kita untuk percaya bahwa setiap kejadian, meski sulit, sebenarnya penuh dengan kelembutan dan kasih sayang-Nya yang tak terlihat. Meskipun dunia terasa keras, Allah SWT selalu hadir dengan kelembutan-Nya untuk memberikan jalan keluar.

Al-Lathif, Yang Maha Lembut, secara khusus dibahas oleh Najwa Shihab dan Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab yang tayang setiap hari jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan hanya di Indosiar.

Pada awal episode, Quraish Shihab menjelaskan, “Al- Lathif itu bisa berarti lembut, bisa berarti tersembunyi, bisa berarti halus, dan hal-hal yang kecil. Hal yang perlu ditekankan ketika menyebut Allah Al-Lathif, melakukan sesuatu yang kecil, tersembunyi itu atas dasar pengetahuan-Nya.”– Quraish Shihab mencontohkan bahwa sekelumit  dari bukti Kelemahlembutan Allah SWT dapat  terlihat dari bagaimana Dia memelihara janin dalam perut ibu dan melindunginya dalam tiga kegelapan: kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan selaput yang menutup anak dalam rahim. Demikian juga memberinya makan melalui tali pusar sampai terlahir, kemudian mengilhaminya menyusu, tanpa diajar oleh siapa pun.

Allah SWT juga Lathif dalam arti tidak dapat diketahui hakikatNya seperti yang tercantum dalam ayat ini:

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

 

Artinya: Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Teliti. (QS.Al-An’am 103)

“Yang Maha Lembut, Yang Maha Halus, Yang Maha Tak Terlihat konteks kita (manusia) meneladani sifat-sifat yang sedemikian ini bagaimana, Abiku?” tanya Najwa Shihab.

“Kita kaitkan Dia Lathif tapi membantu, bisakah Anda membantu orang tapi tanpa diketahui Anda membantunya? Tapi Anda mengetahui kebutuhannya, lalu membantunya dengan lemah- lembut.Itu hebat sekali kan..” jawab Quraish Shihab.

Lebih lanjut Quraish Shihab menuturkan bahwa salah satu yang terpuji dari hamba Allah SWT adalah bersedekah dengan tangan kanan, tanpa diketahui tangan kirinya. Dianjurkan pada umat-Nya untuk bersedekah dengan cara yang halus, lemah lembut dan tidak kasar.

Nah, berikut doa yang mengandung unsur Al-Lathif untuk kita terapkan dalam keseharian kita:

“Ya Allah, kami tidak memohon kepada-Mu agar Engkau membatalkan ketetapan-mu. Tetapi kami bermohon kiranya Dia menimpakan kami dengan Luthf  (kelemahlembutan).”

Jadi, sebagaimana pun kerasnya dunia, semoga kita selalu diingatkan bahwa Allah Al-Lathif. Saat hidup terasa keras, kita tak ragu mencari-Nya, karena yakin Allah SWT selalu memberikan jalan yang lembut dengan cara yang tak terduga untuk menuntun kita keluar dari setiap kesulitan.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER