Bulan suci Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mempertebal keimanan dan menambah ilmu, salah satunya melalui tayangan Shihab & Shihab yang membahas tentang Asmaul Husna.
Mari ketahui lebih jauh tentang nama Allah Al-Malik yang artinya Sang Raja.
Menurut Quraish Shihab, Al-Malik didefinisikan bahwa Allah itu sebagai pemilik kekuatan pengendalian, dan dibenarkan kesahihannya.
Sebagai manusia, sudah sepatutnya manusia meyakini bahwa Allah itu Al-Malik, yakni Dia pemilik dari kekuatan itu, Allah wajar memilikinya dan hanya Allah saja lah yang dapat mengendalikan seluruh hal yang ada di alam raya ini.
Di kehidupan sehari-hari, banyak ditemui sosok raja, pemimpin atau malik. Namun raja pada manusia tentu jauh berbeda dengan raja yang dimiliki oleh Allah SWT. Misalnya saja, manusia tidak memiliki kekuatan sebesar yang dimiliki Tuhan, hati manusia berada di bawah kendali Tuhan, dan manusia memiliki banyak kekurangan.
Jika manusia dianugerahkan kerajaan, maka jangan merasa dirinya besar dan punya kuasa, karena sebetulnya ialah Allah yang menganugerahkan kerajaan itu.
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Ali Imran: 26)
Dalam tayangan Shihab & Shihab, Quraish Shihab membuat perumpamaan tentang sifat kepemimpinan pada diri manusia. Ia menganalogikan bahwa kerajaan itu seperti kalbu, tentara dianalogikan sebagai nafsu, dan organ tubuh dianalogikan sebagai rakyat.
Artinya, sebagai pemimpin, sudah sepatutnya untuk dapat menjaga diri, menahan hawa nafsu supaya bisa mengarahkan agar dapat menyejahterakan rakyat atau pendukungnya. Pemimpin yang mengikuti hawa nafsu, sungguh bukan pemimpin yang arif, bahkan tidak patut untuk dicontoh.
Kata “Malik” juga terdapat pada surah Al-Fatihah ayat 3 “mâliki yaumid-dîn”. Pelafalannya bisa “maliki yaumid-dîn” atau “maaliki yaumid-dîn”. Bila pelafalannya “malik” berarti raja pada hari pembalasan, sedangkan “maalik” berarti pemilik. Quraish Shihab menekankan, “semua raja (adalah) pemilik, tapi tidak semua pemilik (adalah) raja.” ujar Quraish Shihab.
Terakhir, Quraish Shihab memandu doa yang berkaitan dengan dengan Al-Malik. “Ya Allah, Engkau adalah pemilik kerajaan. Anugerahilah kami kerajaan, sehingga kami mampu mengendalikan nafsu kami untuk kesejahteraan anggota tubuh kami, bahkan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.”