Mengenal Dosa Pertama Manusia dalam Islam

26 Mar 2023 14:12 WIB

thumbnail-article

Abi Quraish Shihab & Najwa Shihab

Penulis: Bima Nur M.R.

Editor: Soni Triantoro

Berpuasa mengajarkan kita menahan dan mengendalikan hawa nafsu, tutur kata, juga perilaku. Tak luput, menjauhkan kita dari sifat yang rasanya begitu lekat dengan iblis: angkuh.

Al-Qur’an pertama kali menceritakan keangkuhan iblis dalam konteks awal penciptaan Nabi Adam AS. Para iblis enggan bersujud di hadapan Nabi Adam AS karena merasa lebih hebat dari manusia yang hanya diciptakan dari tanah. 

Kesombongan itu memicu murka dari Allah SWT. Iblis lalu diusir dari surga.

Namun, bagaimana kita baiknya memandang keangkuhan dan sikap buruk dari iblis ini?

Menurut Quraish Shihab, tidak sepatutnya kita mengukur derajat kebaikan hanya dari unsur kejadian atau proses penciptaannya. “Kebaikan itu tidak diukur dari unsur kejadian seseorang, tetapi diukur dari manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain dari dirinya.”.

Jika ternyata memang iblis tidak lebih tinggi derajat kebaikannya dibandingkan dengan manusia, lantas apa yang membuat manusia dapat terjebak dalam tipu muslihat rayuan iblis?

Jeratan Rayuan Iblis

Kita akrab dengan kisah Nabi Adam AS yang diturunkan dari surga akibat termakan hasutan iblis. Bujuk rayu Iblis bahkan membuat Nabi Adam AS lupa terhadap larangan Allah SWT.

Quraish Shihab menjelaskan, rayuan iblis yang disampaikannya kepada Nabi Adam AS dalam bentuk sumpah yang membuat Adam akhirnya terlena. “Dia [Nabi Adam AS] percaya terhadap iblis karena Iblis bersumpah. Adam tidak menduga kalau ada seseorang yang akan bersumpah bohong, jadi dia termakan.” 

Tuhan Menjauhi Orang yang Berdosa

Setelah Nabi Adam AS melanggar larangan Allah SWT dan memakan buah dari pohon Khuldi, Quraish Shihab menyebutkan ada sebuah kejadian yang dapat kita maknai secara mendalam dari peristiwa itu.

“Sebelum dia [Nabi Adam AS] berbuat, dikatakan ‘jangan dekati pohon ini.’ Tetapi, begitu dia berdosa digambarkan [dalam Al-Qur’an] ‘Tuhan menyeru’ artinya dengan suara keras, kenapa? Karena jauh, makanya ditunjuk dengan kata ‘itu’,” terang Quraish Shihab

Penggunaan dua diksi yang berbeda–’ini’ dan ‘itu’–pada saat sebelum dan sesudah Adam berbuat dosa, menurut Quraish Shihab menunjukkan “bahwa orang yang berdosa itu jauh dari Tuhan. Dan, Tuhan menjauh.” pungkasnya.

Dosa Pertama Manusia

Dari cerita Nabi Adam AS memakan buah Khuldi, mudah kita simpulkan bahwa dosa pertama manusia adalah melanggar larangan-Nya.

Namun, Quraish Shihab berpandangan bahwa dosa yang pertama kali dilakukan oleh manusia sebenarnya justru berburuk sangka kepada Tuhan. “Karena iblis berkata [saat merayu Adam memakan buah Khuldi] ‘kamu tidak akan dilarang kecuali karena Tuhan tidak mau kamu jadi malaikat atau tidak mau jadi kekal.’ Jadi ditanamkan buruk sangka kepada Tuhan.” 

Maka dari itu, Quraish Shihab menyarankan, “Dalam kehidupan ini, kita harus bersangka baik kepada Tuhan walaupun kita sedang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.”

Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?

Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com. setiap harinya, Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.

Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!

***

Baca Al-Quran Online 30 Juz, dengan Terjemahan Bahasa Indonesia, Latin, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat dengan lengkap, mudah dan praktis hanya di Narasi Ramadan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER