2 Agustus 2022 10:08 WIB
Penulis: Berlian Rahmy Lidia
Editor: Akbar Wijaya
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengonfirmasi kematian Pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri pada Senin (1/8/2022) malam.
Biden mengatakan al-Zawahiri tewas terkena serangan drone yang dilancarkan CIA pada Sabtu, 30 Juli 2022 di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Drone yang diluncurkan CIA dalam operasi kontra-terorisme tersebut menembakan dua rudal ke arah rumah persembunyian Zawahiri.
Zawahiri dikonfirmasi sedang berada di balkon rumah saat insiden terjadi. Pemimpin Al Qaeda itu tewas, sedangkan anggota keluarga yang berada di rumah tersebut selamat.
Serangan presisi tersebut mendapat persetujuan langsung dari Biden.
“Sekarang keadilan telah ditegakkan! Pemimpin teroris ini tidak ada lagi. Kami memperjelas lagi malam ini bahwa tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar,” kata Biden pada Senin (1/7/2022).
Zawahiri dituding Amerika Serikat menjadi salah satu otak serangan 11 September 2001 (9/11) bersama dengan Osama Bin Laden. Tragedi 9/11 menurut Biden telah menewaskan 2977 orang.
Amerika Serikat membunuh Osama bin Laden pada 2011 di Pakistan. Sepuluh tahun berselang, Amerika kembali membunuh pimpinan al-Qaeda yang baru, penerus Osama bin Laden.
Selain serangan 911, Biden mengatakan Zawahiri juga bertanggungjawab terhadap serangan ke USS Cole pada 2000 yang menewaskan 17 pelaut Amerika Serikat dan melukai puluhan lainnya.
Dia memainkan peranan kunci dalam pemboman kedutaan besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania yang membunuh 224 orang dan melukai lebih dari 4500 lainnya.
"Dia mengukir jejak pembunuhan dan kekerasan terhadap warga negara Amerika, pelayan Amerika, diplomat Amerika, dan kepentingan Amerika," kata Biden.
Zawahiri ialah seorang dokter spesialis bedah mata lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Kairo pada dekade 1970an. Ayahnya juga seorang ahli di bidang kesehatan yakni profesor farmakologi.
Zawahiri diduga terpapar pemikiran Islam fundamental sejak usia 15 tahun. Pemikirannya terinspirasi buku yang ditulis Saayid Qutb, seorang penganut Islam garis keras yang dieksekusi pada 1966 atas tuduhan menggulingkan negara.
Pada dekade 1980an, Zawahiri sempat dipenjara selama tiga tahun, karena dianggap terlibat dalam kelompok islam militan. Zawahiri juga ditengarai sebagai salah satu pendiri ISIS.
“Dia menjadi orang yang berbeda setelah keluar dari penjara,” keterangan salah satu rekan Zawahiri saat mejalani pendidikan kedokteran yang dikutip Reuters.
KOMENTAR
Latest Comment