3 Agustus 2022 08:08 WIB
Editor: Akbar Wijaya
Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi bikin berang Pemerintah China lantaran nekat berkunjung ke Taiwan meski sudah berulang kali peringatan larangan disampaikan.
“Para politisi Amerika Serikat yang bermain api dalam masalah Taiwan tidak akan berakhir dengan baik,” ancam Menteri Luar Negeri China Wang Yi dikutip Reuters, Selasa (8/2/2022).
Di negerinya Pelosi memang dikenal sebagai politikus terdepan dalam urusan mengkritisi kebijakan Pemerintah China. Sikap politiknya ke China tak jarang lebih keras ketimbang Gedung Putih.
Apa saja aksi-aksi nekat yang pernah dilakukan politikus berusia 82 tahun itu?
Jejak kritik Nancy Pelosi kepada China merentang lebih dari 30 tahun ke belakang. Pada 1991, Pelosi bersama dua anggota kongres AS datang ke Lapangan Tiananmen, Beijing, China.
Di sana Pelosi dan kawan-kawan menyuarakan pembelaan terhadap para korban Tiananmen dan mendorong Pemerintah China memberikan ruang kebebasan berbicara bagi warganya.
Enggak cuma itu, mereka juga membentang spanduk hitam bertuliskan: “Untuk mereka yang mati demi demokrasi China.”
Aksi Pelosi di Lapangan Tiananmen juga tergolong nekat. Sebab tragedi Tiananmen yang terjadi pada 1989, atau dua tahun sebelum kedatangannya, merupakan peristiwa sensitif dalam sejarah China.
Lebih dari 3000 demonstran meninggal di tangan aparat dalam sebuah unjuk rasa prodemokrasi yang diinisiasi oleh mahasiswa China.
Apalagi aksi Pelosi itu dilakukan di luar agenda resmi dan tanpa sepengetahuan Pemerintah China sebagai tuan rumah.
Petugas kepolisian di Lapangan Tiananmen yang kesal sama kelakuan Pelosi dan kawan-kawan sempat datang dan mengusir mereka pergi.
Pada 2015, Nancy pernah menginisiasi kunjungan ke Tibet dengan membawa sejumlah anggota Partai Demokrat di Kongres AS.
Kunjungan ini disebut-sebut sebagai yang pertama sejak kerusuhan di Tibet pada 2008. Pelosi bertemu Dalai Lama dan lagi-lagi kesempatan itu untuk secara fasih membahas persoalan hak asasi manusia di Tibet.
Aksi Pelosi menuai kecaman Beijing dan menganggap hal itu sebagai bentuk dukungan AS kepada kelompok prokemerdekaan Tibet.
Dalam sebuah pertemuan dengan Wakil Presiden China Hu Jintao pada 2022, Pelosi mencoba memberikan empat surat yang menyatakan keprihatiannnya atas penahanan dan pemenjaraan aktivis China dan Tibet.
Ia meminta Pemerintah China segera membebaskan para aktivis. Tapi Jintao menolak menerima surat-surat Pelosi itu.
Pelosi ternyata gak berhenti di situ. Tujuh tahun kemudian kembali menyerahkan surat lain dengan isi serupa kepada Jintao yang telah menjadi Presiden China. Ia meminta agar para tahanan politik, termasuk Liu Xiaobo yang pada 2010 dinobatkan sebagai pemenang Nobel Perdamaian dibebaskan.
Aksi Pelosi menentang kebijakan China yang antidemokrasi juga merambah ke dunia olahraga. Sejak 1993, ia dikenal aktif menolak pengajuan diri China menjadi tuan rumah Olimpiade atas dasar dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Sikap serupa ia tunjukan ketika China menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2008. Ketika itu Pelosi menjadi salah satu anggota parlemen yang mendesak Presiden AS George W Bush memboikot upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas China pada 2008. Namun Bush menolak desakan ini.
Pelosi kembali menyerukan pemboikotan terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dengan alasan perlakuan Pemerintah China kepada para Muslim Uyghur.
"Untuk kepala negara yang pergi ke China sehubungan dengan genosida yang sedang berlangsung - saat Anda duduk di sana di kursi Anda - benar-benar menimbulkan pertanyaan, otoritas moral apa yang Anda miliki untuk berbicara lagi tentang hak asasi manusia di mana pun di dunia?" kata Pelosi dikutip BBC.
Selama bertahun-tahun, Pelosi juga telah mendorong agar status perdagangan China ditinjau ulang. Menurutnya catatan hak asasi manusia perlu menjadi persyaratan bagi China untuk masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Kebijakan itu kontroversial lantaran Bush memveto undang-undang terkait hal ini beberapa kali, sementara mantan Presiden Bill Clinton awalnya mendukung tetapi kemudian mengabaikannya, dengan mengatakan ada kepentingan strategis Amerika yang lebih luas ketimbang apa yang disampaikan Pelosi.
Pesawat Angkatan Udara AS yang membawa Pelosi beserta rombongan mendarat di Bandara Songshan, Taipei, Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 22:40 waktu setempat.
Kedatangan Pelosi disambut langsung Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dan Perwakilan Tertinggi AS di Taiwan Sandra Oudkirk.
Taipei 101, gedung tertinggi di Taiwan juga menyambut kedatangan Pelosi dengan pesan: “Selamat datang di Taiwan”, “Ketua DPR Pelosi”, “Taiwan (gambar hati) USA.”
Pelosi menegaskan kunjungannya merupakan bentuk komitmen AS terhadap demokrasi Taiwan.
“Kunjungan delegasi kongres kami ke Taiwan menghormati komitmen teguh Amerika untuk mendukung demokrasi Taiwan,” kata Pelosi dikutip Reuters tak lama setelah mendarat.
Pelosi menambahkan, “Solidaritas Amerika dengan 23 juta orang Taiwan lebih penting hari ini daripada sebelumnya, karena dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi.”
Kedatangan Pelosi di Taipei tak ayal bakal memperburuk hubungan AS-Cina sejak 25 tahun terakhir ketika Ketua DPR AS Newt Gingrich melakukan hal yang sama pada 1997.
Pasalnya, China sudah mewanti-wanti agar Pelosi tidak menginjakan kaki di Taiwan. Buat China kedatangan Pelosi ke Taiwan akan merusak hubungan antara China dan Amerika Serikat.
“Kunjungan seperti itu tampaknya sangat berbahaya, sangat provokatif! Jika kunjungan seperti itu terjadi, itu juga akan merusak hubungan antara China dan Amerika Serikat,” kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun dikutip Reuters, Senin (1/7/2022).
“Para politisi Amerika Serikat yang bermain api dalam masalah Taiwan tidak akan berakhir dengan baik,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dikutip Reuters, Selasa (8/2/2022).
Peringatan keras juga sempat disampaikan langsung oleh Presiden China Xi Jinping kepada Presiden AS Joe Biden melalui sambungan telpon.
Jinping mewanti-wanti Biden agar AS tidak ikut campur dalam konflik antara Cina dengan Taiwan. Namun Biden merespons permintaan itu dengan mengatakan AS akan tetap mendukung Taiwan tapi tak mengakui kemerdekaan Taiwan atas China.
KOMENTAR
Latest Comment