Kami melacak bagaimana China, dengan pangkalan dan segala peralatan militernya, telah siap di Laut China Selatan. Sementara itu, Indonesia tak memiliki apa-apa, selain kapal patroli Angkatan Laut dan Bakamla yang memang bertugas menjaga perairan Natuna Utara.
Dalam dua pekan di tengah pergantian tahun ini, lima kapal penjaga pantai milik Angkatan Laut China telah beroperasi di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan tak ada tindakan dari Indonesia. Meski kapal-kapal itu bukan armada militer, kekuatannya mampu mempersulit TNI Angkatan Laut dan Bakamla. Kehadirannya juga didukung pangkalan militer yang dibangun di Kepulauan Spratly, yang selama ini diperebutkan tiga negara: Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Di kepulauan yang berjarak 1.000 km dari Natuna itu, China telah siap dengan tiga pangkalan militer dengan fasilitas tempur lengkap. Jika situasi memanas dan cara-cara diplomatik tak berhasil, Indonesia bakal keteteran merespons militer China. Pesawat tempur J-11 mereka bisa menghancurkan calon Ibu Kota Baru Indonesia di Pasir Penajam dalam waktu 30 menit.