Betapa sulit bagi pemerintah Indonesia untuk menangkap Joko Sugiarto Tjandra. Buronan korupsi kasus Bank Bali ini sudah buron ke luar negeri sejak 2009. Jejaring bisnis dan politiknya yang luas di luar negeri membuatnya sulit ditangkap.
Di Papua Nugini, ia malah diberi karpet hijau. Selain diberi keleluasaan berbisnis agronomi dan konstruksi, pemerintah sana bahkan memberinya kewarganegaraan.
Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Papua Nugini pada 2015, dua saudara kandung Joko Tjandra, Eleana dan Soekandar Tjandra pernah ada dalam satu ruangan. Mereka diduga difasilitasi oleh pemerintah Papua Nugini agar bisa mendekati Jokowi untuk meminta pengampunan kakaknya.
Setahun setelah kedatangan Jokowi, Joko Tjandra kepergok bertemu dengan PM Papua Nugini kala itu Peter O’Neill. Mereka hadir dalam sebuah launching gedung pemerintahan yang pengerjaan konstruksinya dilakukan Joko Tjandra.
Tak hanya di Papua Nugini, Joko Tjandra juga punya relasi kuat di Malaysia. Gedung yang ia bangun dan miliki, Exchange 106 kini jadi gedung tertinggi di Malaysia dengan 106 lantai. Kekuatan lobi politiknya membuat pada 2018, 51 persen saham kepemilikan gedung itu dibeli pemerintah Malaysia lewat Kementerian Keuangan-nya.
Dua orang yang jadi direktur sekarang adalah perwakilan pemerintah. Salah satunya, Dato Asri bin Hamidon yang juga menjabat sebagai Sekjen Kementerian Keuangan Malaysia.