Di jantung Bandung, tepatnya di Dago Elos, sebuah perjuangan panjang warga untuk mempertahankan tanah mereka memasuki titik balik—memunculkan kisah heroik tentang keteguhan warga dalam mempertahankan hak mereka. Setelah bertahun-tahun menghadapi klaim dari Muller bersaudara, yang kini menjadi narapidana dalam kasus pemalsuan surat tanah perjuangan warga akhirnya membuahkan hasil. Tapi, kemenangan ini tidak datang begitu saja.
Sejak 2016, ketika tanah mereka pertama kali diklaim, warga Dago Elos memilih untuk tidak diam. Mereka melawan melalui segala cara: mengajukan gugatan hukum, menggencarkan advokasi, bahkan memanfaatkan seni dan spiritualitas sebagai bentuk perlawanan. Yang membuat perjuangan ini unik adalah keberanian warga untuk melibatkan komunitas dalam ruang publik, menjadikan setiap langkah mereka sebuah gerakan kolektif yang penuh makna.
Dengan slogan "Dago Melawan" dan "Dago Elos Never Lose", mereka bukan hanya berjuang untuk sebidang tanah, tetapi juga untuk martabat dan identitas mereka sebagai warga yang berhak atas tempat tinggal. Apa yang membuat warga Dago Elos tetap solid dan bersatu meski menghadapi berbagai tantangan besar? Reportase ini akan menggali lebih dalam, untuk menemukan jawaban di balik kekuatan mereka yang tak pernah luntur.