Napas Terakhir: Melawan Maut di Bangsal Gawat Darurat

Jangankan mendapat ruang di ICU, bisa dirawat di UGD saja sudah menjadi kemewahan di masa sekarang. Antrean panjang bikin UGD seperti arena pergulatan dengan maut.

“Jadi kalau di luar IGD tidak terlihat aktivitas apa pun. Ya, memang seperti itu Covid. Jadi harus masuk dulu ke dalam. Seperti lihat bebek berenang, di atas terlihat tenang,” terang dr. Nurul Hidayah, Kepala IGD RSUD Pasar Minggu.

Tim Buka Mata Narasi melihat langsung suasana mencekam bangsal gawat darurat penuh riuh suara alat ventilator yang rajin berteriak saban detik.

Beberapa wajah pasien tampak tak utuh terlihat karena tertutup alat medis. Sebagian dari pasien sudah tak sadarkan diri. Virus memaksa mereka bergantung pada alat penopang hidup.

Lebih dari 30 pasien menunggu keajaiban pulih dengan napas tersengal-sengal. Bangsal gawat darurat itu semestinya hanya untuk 18 pasien saja. Belakangan, daya tampungnya meluber. Kolaps adalah situasi yang kerap membayangi rumah sakit di Jakarta. 

Ini bukan virus kaleng-kaleng. Virus yang bukan hanya mengancam imun manusia dan membawa kita mendekat ke maut, tapi juga menguji kemanusiaan.

Simak bagian kedua melalui link ini http://bit.ly/3aK5wkN

#BukaMata #JadiPaham #Narasi

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER