Sertifikat Jokowi Dipungli

3 Jul 2018 01:07 WIB

Tim Narasi TV mendapatkan Pengakuan sejumlah warga di berbagai daerah yang telah mengalami praktik pungli saat melakukan pengurusan sertifikat tanah dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang merupakan program unggulan dari Presiden Joko Widodo. 

Sejumlah pungutan liar terungkap dan nilainya bervariasi dari mulai 350 ribu hingga 1 juta rupiah. 

Di Kabupaten Bogor Jawa Barat misalnya, 60 ribu lebih sertifikat yang telah diterbitkan dalam program PTSL pada Maret Tahun 2018 lalu diduga dikotori ulah oknum untuk meraup untung dengan melakukan pungli. 

Dari Pengakuan warga terungkap biaya pengurusan tanah dalam program PTSL yang biayanya seharusnya dibebankan pada APBN dan APBD itu dipatok 1 juta rupiah kepada warga per sertifikatnya. Diduga total pungli program PTSL di Kabupaten Bogor mencapai angka 75 miliar lebih. 

Di Kota Bogor pungli program PTSL juga terjadi, tak jauh dari Istana Bogor tempat kediaman Presiden Jokowi, praktik pungli terjadi di dua kecamatan. 

Kamera Tim Narasi TV berhasil merekam bagaimana aksi transaksi praktik pungli itu terjadi. Praktik pungli diperparah dengan banyaknya warga kurang mampu yang ada di Kota Bogor menjadi korban. Total kerugian akibat dugaan pungli pada pembuatan sertifikat program PTSL di Kota Hujan ini mencapai di kisaran 21 miliar rupiah. 

Di Garut Jawa barat sejumlah warga pun mengaku mengalami hal yang sama. Oknum Pokmas yang dibentuk untuk melayani dan membantu warga dalam pengurusan pembuatan sertifikat tanah malah melakukan pungli. 

Angka yang dihitung Tim Narasi TV total dugaan nominal pungli yang terjadi mencapai angka ratusan miliar, angka yang fantastis untuk ukuran pungutan liar yang mungkin hanya bisa dilakukan oleh pelaku yang secara terorganisir dalam beraksi.

Lalu apakah praktik pungli pengurusan sertifikat tanah dalam program PTSL ini dilakukan secara terorganisir oleh oknum petugas? 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

SELANJUTNYA

TERPOPULER