Debat pertama diawali dengan topik keresahan milenial mengenai lapangan pekerjaan. Dari hasil survei lembaga riset CSIS, ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi salah satu hal yang sangat meresahkan milenial. Terlebih lagi, saat ini Indonesia mengalami surplus angkatan muda yang dikhawatirkan justru menjadi malapetaka jika tidak tersedia lapangan kerja untuk menampungnya.
Soal sangat konsennya milenial dengan pekerjaan itu terlihat dari besarnya animo masyarakat yang mengikuti seleksi CPNS 2018, yakni 3,6 juta pelamar. Banyak kaum muda yang melihat CPNS menjadi peluang besar keluar dari sempitnya lapangan kerja. “Itu tragedi. Kami sadar ada era baru yang bernama knowledge based economy, bukan lagi mineral based economy. Prabowo Sandi akan mengembangkan entrepreneur, bukan pencari kerja,” kata politikus Gerindra, Miftah Nur Sabri
Sementara politikus PDIP Adian Napitupulu dari tim pemenangan Jokowi mengatakan membangun negara butuh kerja-kerja besar, bukan hanya kata besar. “Soal CPNS, itu fakta. Persoalannya, bagaimanapun juga Jokowi harus memperbaiki warisan kerusakan puluhan tahun lalu. Jokowi saat ini sedang mengambil alih kekayaan alam untuk lapangan kerja dan itu butuh peran kaum muda. Jokowi juga sedang membangun jalan sebagai arah membangun peradaban dan lapangan kerja,” kata Adian.