Berlomba Lebih Islami

14 Feb 2019 06:02 WIB

Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan dirinya pernah menemui Jokowi untuk bicara soal kriminalisasi ulama. Pertemuan itu, kata Yusuf Martak, bukan hanya sekali saja pertemuan itu. “Itu ada instruksi, untuk mengurus kasus soal penahanan ulama yang tidak ada kejelasannya. Tapi tidak jalan. Ini jadi pertanyan kenapa? Saya sudah bilang seandainya Jokowi dan Prabowo dijelek-jelekkan keIslamannya, lalu salah satunya menang, berarti jelek keislamannya. Itu yang tidak boleh,” katanya.

Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq mengatakan, ada kelompok orang yang tak nyaman kalau Jokowi jadi Presiden, sehingga dituding bermacam-macam. “Intinya, siapa pun itu tidak boleh melakukan hate speech,” ujarnya. 

Sementara peneliti Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan berdasarkan data yang dimilikinya, dari enam kantong pemilih, yang paling ketat selisihnya di kantong pemilih Muslim karena selisihnya hanya 14%. “Suara muslim tidak bisa direbut hanya dengan hal-hal simbolik, tapi juga melalui program,” kata Adjie.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

SELANJUTNYA

TERPOPULER