"Saya ini Sukarnoisme dan Gusdurisme," jelas Cak Imin di panggung Mata Najwa.
"Ibarat pulau, baru ada 1 pulau yang ada. Satu-satunya capres yang sudah pasti ialah Pak Jokowi. Pak Prabowo katanya mau deklarasi, tapi sampai saat ini belum. Jadi satu pulau yang pasti ialah Pak Jokowi," kata Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai pernyataan Cak Imin, "Tantangan pertama akan datang dari partai-partai pendukung pak Jokowi. Kalau Pak Jokowi pilih Cak Imin bisa jadi karpet merah untuk jadi Capres 2024. Apa yang dilakukan ini meningkatkan kegairahan di pemilih PKB."
Pertanyaan berikutnya, baliho Cak Imin terpasang di berbagai penjuru, modalnya dari mana? "Pasang baliho di jalan Gatot Subroto saja, misalnya, per bulan Rp 600 juta lho, Cak!" kata Mata Najwa. Pengakuan Cak Imin, modal maju sebagai capres banyak dibantu oleh teman-teman lokal, anggota DPR, Bupati. "Uang untuk pasang baliho itu uang halal."
Sudahkah modal yang dikeluarkan ini membuat Cak Imin populer?
"Netizen pendukung cak Imin juga aktif sekali di twitter," kata Rustika Herlambang. "Sentimen negatif ditujukan ke Cak Imin hanya 4-5%. Sepanjang saya meneliti para figur di Indonesia, ini adalah sentimen negatif terendah." Lebih lanjut Rustika menjabarkan adanya robot di antara akun-akun yang mencuit soal Cak Imin.