Cerita Duet Ebiet dan Cak Nun

Kepiawaian Ebiet G Ade dalam menciptakan lirik-lirik lagu yang puitis dan menyentuh perasaan, buah dari pergaulannya dengan para seniman dan sastrawan. Sewaktu ‘menggelandang’ di Yogyakarta, Ebiet kerap nongkrong dengan seniman dan sastrawan di antaranya Emha Ainun Najib atau Cak Nun, Eko Tunas, EH. Kartanegara dan Umbu Landung Paranggi. 

Ebiet mengatakan, dirinya sejak dulu bermimpi menjadi penyair. “Jadi sewaktu ngumpul bersama seniman dan satrawan, saya ini seperti pengutip yang memunguti serpihan muncratan diskusi mereka. Mereka diskusi sepanjang waktu. Serpihannya saya pungut dan kemudian saya simpan di dalam kepala saya,” terang Ebiet G Ade.

Eko Tunas, seniman yang sering menemani Ebiet di Malioboro menceritakan, pernah ada kejadian lucu sewaktu Ebiet belum setenar saat ini. “Dulu pernah ada duet Ebiet-Emha. Pentas di Kartapustaka, acara Ramadan Kampus UGM. Selesai tarawih, MC memanggil duet Ebiet-Emha. Eh jamaahnya malah bubar, tinggal tikar,” kenangnya.

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER