Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh nasional pada 26 September lalu, Dosen Pascasarjana Emil Salim turut hadir dalam pertemuan tersebut. Di Mata Najwa, Emil Salim menyatakan bahwa sekarang Jokowi berdiri sendiri dalam menghadapi persoalan UU KPK. Partai pendukung yang ingin Jokowi berhasil malah menyetujui RUU yang memperlemah KPK.
Untuk menuntaskan persoalan terkait revisi UU KPK, Jokowi ingin mengeluarkan Perpu. Tapi, di kemudian hari, Jokowi menyatakan DPR belum tentu mau menyetujui Perpu. Dia bilang tidak punya fraksi di DPR. Jokowi tampak ragu.
Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari mengatakan bahwa yang jadi refleksi Presiden Jokowi adalah banyak publik yang resah dan timbul korban nyawa. Kata Feri, “Presiden merenung langkah dia yang salah itu, 10 partai dukung RUU. Presiden mau berdiri di mana?"
Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengingatkan kembali bahwa semua tidak boleh tutup mata soal KPK yang butuh pembenahan, “Publik ini terhipnotis dengan OTT seolah-olah itu hebat. Janji KPK ini di depan DPR, belum semuanya terpenuhi.”