Kepada Gus Mus kita bisa belajar bersama tentang menjadi Islam sekaligus Indonesia
Selalu menggetarkan belajar pada yang ahli, apalagi jika mereka juga rendah hati
Gus Mus bukan sekadar ulama yang mumpuni, ia juga budayawan yang memikat tanpa henti
Fasih bicara berbagai macam dalil-dalil mahir berkarya dalam aneka seni mutakhir
Kampiun mengkritik dengan teduh tanpa kebencian, dihargai karena membela warga yang dikalahkan
Kepada Gus Mus kita bisa belajar bersama tentang menjadi Islam sekaligus Indonesia
Negeri Teka-Teki, puisi karya Gus Mus yang lahir di tengah gejolak reformasi, Gus Mus berkisah tentang apa teka-taki yang menyelimuti negeri ini sejak masa awal reformasi hingga hari ini.
“Jangan tanya apa, jangan tanya siapa, jangan tanya mengapa, tebak saja” menjadi salah satu bait dalam puisi yang lahir di tengah gejolak reformasi tersebut. Bermuatan kritik tajam, namun teduh tanpa kebencian.
Sebagai ulama pertama yang meraih penghargaan Yap Thian Hien, Gus Mus dinilai memiliki cara tersendiri dalam memperjuangkan HAM dan keberagaman.
“Manusia punya hak tapi punya kewajiban, jangan hanya berpikir hak, tapi pikirkan kewajibanmu terhadap hak orang lain. Orang lain mempunyai hak sebagai manusia maka hargailah itu sebagai tanggung jawabmu,”ujar Gus Mus.