Dugaan aliran dana korupsi mengalir ke partai semakin menguat setelah Ketua Umum PPP, Romahurmuziy ditangkap KPK. Sebelum Rommy, ada juga Eni Saragih dan Setya Novanto dari Partai Golkar yang mengakui dana hasil korupsi mengalir ke partainya. Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan tidak bisa serta merta ada anggota partai yang korupsi lalu dianggap partainya ikut menikmati. “Jadi kalau ada tugas, atau mandat dari partai, baru sah disebut koruptor itu aparatur partai,” ujar Nusron.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno melihat adanya kecacatan dalam sistem politik nasional yang membuat korupsi politik muncul. “Kecacatan sistem itu dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku politik. Mereka kader terbaik partai, pasti ada hitungannya. Jadi ada kelemahan sistemik. Tata kelolanya tidak transparan, high cost. Jadi sudah benar usulan KPK menaikkan dana parpol,” kata Hendrawan. Jubir PSI, Dini Shanti mengatakan perlu ada komitmen atau keseriusan dari parpol untuk menolak korupsi.